Oleh : Kunto Djoko Dafta Ramahdan
Pendahuluan
PT. Asshidiq Cater Indonesia (ASCI) adalah perusahaan layanan katering yang berlokasi di Tangerang Selatan dan telah beroperasi sejak tahun 2007. Dengan budaya kerja B.E.S.T (Baik, Enak, Syar'i, Tepat waktu), perusahaan telah melayani lebih dari 141.000 pelanggan. Demi menjaga kualitas layanan, ASCI menerapkan sistem pengendalian manajemen (SPM) untuk memastikan efisiensi operasional, pengelolaan risiko, dan pencapaian tujuan strategis.
Visi, Misi, dan Tujuan
Visi ASCI adalah "Bersama Membangun Kemandirian dan Kualitas Bangsa". Untuk mewujudkan visi tersebut, misi perusahaan mencakup memperluas jaringan usaha, mencetak SDM yang andal, serta menghadirkan produk halal berkualitas sesuai standar internasional. Tujuan utama ASCI adalah memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menjaga keamanan dan kehalalan pangan.
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen di ASCI mencakup berbagai aspek berikut:
- Penganggaran dan Keuangan
ASCI menerapkan pendekatan zero-based budgeting yang memastikan setiap pengeluaran memiliki dasar kebutuhan aktual. Anggaran terbagi dalam beberapa kategori, termasuk penjualan, pembelian, dan pemasaran. Pada tahun 2023, anggaran penjualan mencapai IDR 50 miliar, dengan laba bersih sebesar 15%. - Perencanaan Strategis dan Operasional
Strategi jangka panjang ASCI berfokus pada peningkatan pangsa pasar dan pengembangan sistem distribusi. Dalam operasional, perusahaan menggunakan metode SWOT untuk menganalisis kekuatan internal dan ancaman eksternal, sementara pembagian tugas dilakukan dengan struktur organisasi yang jelas. - Pengukuran Kinerja
ASCI menggunakan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur efektivitas pelaksanaan strategi. Perspektif yang digunakan meliputi kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan waktu pengiriman. Metode Balanced Scorecard digunakan untuk memastikan setiap aktivitas mendukung tujuan strategis perusahaan. - Pengawasan dan Evaluasi
Sistem pengawasan mencakup inspeksi rutin, audit internal, dan pengawasan berbasis teknologi. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan keselarasan operasional dengan target perusahaan. Data evaluasi dianalisis untuk mengidentifikasi masalah dan menyusun rencana perbaikan.
Tantangan dan Solusi
ASCI menghadapi tantangan berupa adopsi teknologi yang masih terbatas dan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan strategis. Untuk mengatasinya, perusahaan disarankan:
- Mengadopsi teknologi canggih seperti big data analytics.
- Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
- Meningkatkan kolaborasi antar-divisi guna mempercepat penyelesaian masalah operasional.
Kesimpulan
Sistem pengendalian manajemen yang diterapkan ASCI telah membantu perusahaan mencapai banyak keberhasilan operasional. Namun, dengan peningkatan pada aspek teknologi dan partisipasi karyawan, ASCI dapat lebih kompetitif dan responsif terhadap kebutuhan pasar.