Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana berkembangnya perilaku manusia terhadap lingkungan sekitarnya, teori behavioristik juga salah satu teori yang berpengaruh terhadap cara belajar kita dengan lingkungan.
Teori belajar behavioristik sebenarnya sangat menekankan pada bagaimana hasil belajar, yaitu perubahan atau proses perilaku yang dapat dinilai maupun diamati secara nyata. Teori ini juga dipercaya bahwa perilaku dapat dibentuk dengan pembiasaan, pembiasaan akan menjadi kunci atau pokok utama dalam melakukan kegiatan. Seperti kamu belajar sambil mendengar lagu-lagu tertentu maka lambat laun juga otakmu akan fokus pada lagu tersebut diputar.
Pernah nggak sih kalian merasa malas saat disuruh orang tua ? Bisa jadi kalian akan lebih rajin membantu sebelum orang tua menyuruh, orang tua memberi uang saku lebih ? Dan semua ini sangat berkaitan dengan teori behavioristik.
Teori behavioristik merupakan pendekatan utama dalam psikologi yang menjelaskan bagaimana perilaku manusia yang dibentuk oleh lingkungan sekitarnya. Seperti halnya seorang ibu mengajak anaknya untuk memasak, menyapu itu lambat laun akan menjadi kegiatan anak tersebut tanpa ajakan dari ibunya dengan jangka waktu kurang lebih 3 bulan, tanpa anak itu sadar ibunya sering kali memberi uang jajan tamabahan untuknya (reward).
Dalam dunia pendidikan juga sering digunakan sebagai peningkatan motivasi belajar kita. Semakin kalian kritis, sering bertanya, memberi sanggahan maupun saran begitu pula dosen akan memberi nilai tambahan untuk kalian kedepannya.
Behaviorisme adalah suatu proses tentang kelakuan manusia. Munculnya teori ini disebabkan adanya rasa ketidak puasan terhadap teori-teori lainnya, hal ini karena teori sebelum-sebelumya hanya menekankan pada kesadaran saja bukan dengan pembiasaan. Behaviorisme juga menjelaskan kelakuan manusia secara seksama dan lebih memandang individu lebih kesegi jasmani.
Menurut teori behavioristik tingkah laku manusia dikendalikan oleh penguatan dari lingkungan. Dalam tingkah laku belajar terdapat aliran yang mempererat reaksi behavioristik dengan stimulusnya, proses terjadinya antara stimulus dan respons itu tidak penting karena tidak dapat di ukur atu dinilai. Sebab itu seseorang mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri selama proses berlangsung.
Manusia itu makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol dengan faktor luar seperti lingkungan sekitarnya yang menjadi penentu dari perilaku manusia.
Pavlov bilang perilaku kita bisa diperkuat dan diperlemahkan tergantung konsekuensi. Kalau baik maka diberi reward maka kita akan lebih sering melakukannya dan jika itu buruk maka ada hukumannya serta lebih hati-hati atau menjuhinya.
Meskipun teori ini efektif tidak semua tindakan itu didapat dengan sistem reward atau hukuman, mungkin kita melakukan itu karena sudah terbiasa dan suka. Misalnya, elin anaknya rajin mengerjakan pr tapi dia tidak mengharapkan nilai yang bagus tetapi karena dia memiliki rasa penasaran dan suka belajar.
Dalam teori behavioristik tidak semua orang setuju dengan teori ini. Misalnya, Teori behavioristik ini hanya cuma peduli dengan apa yang kita lihat atau dinilai. Orang lain kurang memperhatikan apa yang sedang kita pikirkan. Padahal hal ini ngaruh banget pada perilaku kita. Dan kita dianggap sebagai robot yang hanya bereaksi sesuai lingkungan sekitar, sebagai manusia kita punya pemikiran dan perasaan sendiri yang ngga harus selalu nurut atau mengikuti apa yang ada dilingkungan kita.