Mohon tunggu...
Humaniora

Profesionalkah Guru BK Sebagai Konselor Sekolah?

12 Maret 2017   12:16 Diperbarui: 12 Maret 2017   12:22 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum......

Masih banyak kah siswa yang belum bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan belum maksimal nya pelaksanaan BK sekolah baik dalam layanan bimbingan maupun pada saat konseli menunjukkan rendahnya kemampuan guru BK yang ada di Sekolah. Jawaban nya adalah iya. Faktanya, masalah tersebut banyak terjadi di Sekolah dan banyak yang mempermasalahkan hal tersebut. Nah,,, bagaimana kah cara pengentasannya???

 Untuk mengatasi hal tersebut dalam upaya peningkatan profesionalitas guru BK tentunya dapat dilakukan dengan mengikuti seminar, work shop yang membahan pengetahuan tentang bimbingan konseling dan kegiatan lain yang berkenaan dengan bimbingan konseling. Jika kita lihat, kemajuan teknologi yang cepat, menuntut pengembangan profesi yang terus menerus. 

Profesi yang bermutu ditentukan oleh kemampuan anggotanya. Apabila kemampuan anggotanya rendah, maka profesi tersebut tidak akan mempunyai pasaran. Apabila profesi guru tidak berkembang ia tidak akan dipercaya oleh masyarakat. Akibatnya profesi tersebt tidak akan diminati oleh siswa-siswi di Sekolah. Dengan kata lain, saat ini dan masa yang akan datang profesi guru BK harus dapat bersaing dengan profesi-profesi lainnya. Pengembangan profesionalitas guru BK harus selalu di pupuk dan dikembangkan. 

Jadi Guru BK secara bertahap dapat ditingkatkan kemampuannya menjadi pembimbing profesional, yang menguasai berbagai kemampuan, ketrampilan dan tehnik-tehnik intelektual serta mampu menampilkan layanan yang unik dan bermakna bagi perkembangan semua siswa di Sekolah melalui pendidikan lanjutan, pelatihan atau workshop. 

Mengingat kekuatan, kelemahan yang terdapat pada guru pembimbing untuk menjadi pembimbing profesional melalui workshop daan pelatihan. Dalam kaitan itu perencanaan strategik dan tehnik peningkatan mutu berdasarkan kompetensi merupakan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan program peningkatan mutu pembimbing.

Kunty_SH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun