Mohon tunggu...
Kunthi Damayanti
Kunthi Damayanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

menjadikan kata dan rangkaiannya sebagai kesenangan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Editorial, Wajah dan Reputasi Surat Kabar

22 Mei 2012   23:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:57 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Editorial, atau tajuk rencana, adalah artikel yang menghadirkan opini media, khususnya surat kabar, mengenai suatu isu. Editorial menunjukkan posisi surat kabar terkait sebuah isu yang menunjukkan visi dan misi surat kabar tersebut. Jika sebuah media adalah suara komunitas, maka editorial adalah suara media itu sendiri.

Editorial seharusnya mengangkat isu yang aktual dan memiliki fakta-fakta. Tujuan editorial adalah mempengaruhi opini publik, mendukung cara berpikir kritis, dan kadang mengakibatkan orang mengambil tindakan atas sebuah isu. Intinya, editorial adalah berita yang mengandung opini. Jika sebuah surat kabar memiliki lebih dari satu editorial maka artikel yang lain disebut op-ed (opposite editorial).

Editorial suatu surat kabar ditulis oleh dewan redaksi. Dewan redaksi sendiri terdiri dari pemimpin redaksi dan editor-editor yang menentukan setiap rencana editorial yang muncul di surat kabar. Dalam menentukan sikap terhadap suatu isu, tidak jarang terjadi perdebatan di antara dewan redaksi. Untuk mengatasinya, dewan redaksi perlu melakukan brainstorming untuk membantu setiap orang mengeluarkan ide sebanyak mungkin. Setelah semua ide terkumpul, dewan redaksi kemudian memilih dan memilah ide dan pendekatan mana yang akan diangkat menjadi editorial surat kabar.

Editorial terdiri dari perkenalan, yaitu isi dan kesimpulan seperti layaknya sebuah berita. Selanjutnya adalah penjelasan objektif mengenai suatu isu, khususnya isu-isu yang kompleks. Editorial juga perlu memberikan sudut pandang berita yang diangkat, serta pendapat dari sudut pandang yang berlawanan dengannya. Editorial ditulis secara profesional karena melibatkan isu, bukan bertujuan mengejek atau taktik-taktik persuasi lainnya. Akhirnya editorial dapat memberikan solusi alternatif terhadap isu atau masalah yang sedang dikritik. Editorial yang baik seharusnya proaktif dalam membuat situasi  menjadi lebih baik dengan kritik yang membangun dan memberikan solusi. Editorial kemudian ditutup dengan kesimpulan yang padat dan ringkas.

Editorial tidak perlu mengemukakan hal-hal yang akan diulas dalam isi berita. Meski begitu, editorial juga memerlukan riset yang mendalam seperti layaknya berita karena reputasi surat kabar tergantung dari akurasi data pendukung yang ada dalam editorial.

Ada empat jenis editorial, yaitu editorial yang menjelaskan atau menginterpretasikan suatu isu, mengkritisi, mempersuasi, dan memuji. Editorial jenis terakhir paling jarang ditemukan dibandingkan tiga jenis lainnya.

Editorial yang menjelaskan kurang lebih sama seperti esai yang berusaha menginterpretasikan atau menginformasikan, daripada berdebat tentang suatu sudut pandang. Satu-satunya opini berasal dari interpretasi fakta-fakta. Editorial seperti ini paling efektif jika memberi penjelasan tempat, deskripsi terperinci tentang penyebab-penyebab isu, dan menyorot pentingnya topik yang diangkat.

Editorial yang mengkritisi atau mengevaluasi berfokus pada tindakan atau situasi yang dipandang keliru atau butuh peningkatan. Jika mengkritik, maka kritik yang diberikan harus membangun. Pembaca tidak akan mempercayai editorial jika tidak ada penekanan terhadap hal-hal positif mengenai isu yang dikritisi. Kritik juga sebaiknya dilengkapi dengan solusi alternatif atau tindakan yang dapat dilakukan.

Editorial yang mempersuasi menawarkan solusi spesifik terhadap masalah yang dirasakan. Artinya lebih menekankan pada tindakan langsung daripada pemahaman atas masalah tersebut. Editorial yang bersifat persuasif dapat mempersiapkan kepemimpinan yang menuju ke arah perubahan.

Editorial yang memuji biasanya memberi komentar positif mengenai orang atau organisasi yang dianggap melakukan hal yang baik. Jika editorial bersifat memuji, maka harus ada alasan yang spesifik untuk melakukannya. Misalnya sebuah organisaasi atau individu yang melakukan hal-hal luar biasa dan membutuhkan pengakuan.

Editorial yang baik bertujuan menyuarakan suara media, bukan suara atau kepentingan pribadi. Bahasa yang digunakan pun harus jelas dan tidak ambigu. Jika pembaca tidak dapat memahami apa yang disampaikan dalam editorial, maka tujuan editorial itu sendiri tidak akan tercapai. Penulisan editorial harus ringkas dan tidak bertele-tele.

Pembaca menyukai hal-hal yang berhubungan dengan manusia, karena itulah editorial juga sebaiknya menyajikan sisi human interest sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Editorial harus asli dan tidak ikut-ikutan media lain. Editorial perlu dilengkapi dengan riset yang memadai sehingga dapat menyajikan fakta, bukan spekulasi.

Sebuah editorial dapat menyebabkan pro dan kontra di kalangan pembaca. Surat kabar memiliki kewajiban untuk menyediakan ruang bagi pembaca untuk meresponi opini dan pernyataan surat kabar tersebut. Karena itulah ada rubrik “surat untuk editor” dan “opini” yang disediakan untuk mengakomodasi suara pembaca.

Rubrik “surat untuk editor” dan “opini” menunjukkan tanda yang positif untuk sebuah surat kabar. Hal ini menunjukkan bahwa surat kabar telah berfungsi sebagai forum publik  dan menyebabkan pembaca ikut berpikir dan terlibat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun