Mohon tunggu...
Kunthi Damayanti
Kunthi Damayanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

menjadikan kata dan rangkaiannya sebagai kesenangan...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksotisme Laos

21 Maret 2013   02:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:27 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika anda adalah penyuka traveling dan ingin mencoba pengalaman baru, cobalah berkunjung ke Laos. Negara eksotis di Asia Tenggara ini dapat menjadi pilihan tepat untuk sebuah perjalanan wisata budaya yang tidak terlupakan. Namun jika belum memiliki kesempatan untuk menginjakkan kaki ke sana, kita bisa mengintip sedikit keindahan Laos dari kacamata Soukkhy Tiphimalla.

Soukkhy adalah seorang mahasiswa Magister Manajemen UAJY yang berasal dari Laos. Ia pun tak enggan berbagi cerita tentang tanah air yang telah ia tinggalkan selama dua tahun itu. Untuk berwisata budaya, ia merekomendasikan Luang Prabang sebagai tempat yang tak boleh dilewatkan.

Kota Luang Prabang terletak di utara Laos, berjarak sekitar 425 kilometer dari Viantiane, ibukota Laos. Seluruh kota itu ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1975. "Seluruh kota menjadi world heritage site. Rumah, jalan, semuanya," kata Soukkhy sambil tertawa kecil.

Luang Prabang menjadi salah satu tempat favorit para turis mancanegara yang berkunjung ke Laos. Bahkan touropia.com menyebutnya sebagai most popular tourist attraction in Laos. Hal ini tidak lepas dari keindahan kota yang merupakan perpaduan antara arsitektur tradisional Laos dan sentuhan gaya Eropa.

Arsitektur tradisional Laos tampak pada sejumlah kuil peribadatan umat Buddha yang banyak terdapat di sana. Ternyata Luang Prabang juga merupakan pusat keagamaan Buddha di Laos. Sangat mudah bagi para turis untuk menemukan vihara atau bhiksu di seluruh penjuru kota. Bahkan tidak jarang tampak pemandangan unik di mana para bhiksu berbaris di pinggir jalan untuk mengumpulkan sedekah dari masyarakat maupun para turis. Selain itu tampak juga beberapa bangunan bergaya Prancis di sana sebagai monumen sisa-sisa masa pendudukan Prancis di Laos, yang telah berakhir beberapa dekade lalu.

Jika hari menjelang malam, para turis dapat berwisata belanja di pasar malam. Ada berbagai cinderamata yang dapat dipilih, misalnya kaos, gelang etnik, sampai patung dan ukiran. Biasanya sovenir di sana berciri khas budaya Laos yang kental dengan unsur Buddhisme.

Tentang wisata kuliner, menurut Soukkhy makanan tradisional Laos yang wajib dicoba adalah papaya salad, sejenis makanan yang dibuat dari buah pepaya muda dicampur dengan cabai dan lemon. Mirip seperti rujak di Indonesia.

Selain itu juga ada laap, yaitu olahan daging sapi, sayuran, dan bumbu-bumbu khas Laos. "Laap adalah makanan wajib untuk pesta di Laos. Misalnya ketika ada pesta pernikahan, maka laapharus disajikan," tambah Soukkhy. Makanan Laos sarat bumbu dan rempah, layaknya kuliner Asia pada umumnya, sehingga relatif lebih mudah diterima lidah orang Indonesia.

Jangan khawatir dengan kendala bahasa jika ingin berkunjung ke Laos. "Orang Laos bisa berbahasa Inggris dan senang membantu orang asing yang berkunjung ke sana," jelas Soukkhy. Bagaimana, anda tertarik untuk berkunjug ke Laos?

audiolink: https://soundcloud.com/kunthi-damayanti/eksotisme-laos-1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun