Indonesia Di Abad Ke-20: Kehidupan Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Menuju Masa Kemerdekaan Hingga PembangunanÂ
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di Kawasan Asia Tenggara dimana proses kemerdekaan  menjadi suatu hal yang sangat bersejarah dalam bangsa Indonesia. Kemerdekaan di Indonesia tak akan pernah lepas dari kisah perjuangan tokoh-tokoh pahlawan. Abad ke-20 adalah periode yang penting dalam sejarah Indonesia. Di dalamnya terjadi perubahan besar yang mempengaruhi nasib bangsa ini. Dari era kolonialisme hingga perjuangan menuju kemerdekaan, serta pembangunan yang pesat pasca-kemerdekaan, abad ke-20 adalah tonggak penting dalam membentuk identitas dan jalan yang ditempuh oleh Indonesia.
Pada awal abad ke-20, Indonesia masih menjadi bagian dari Kepulauan Hindia Belanda yang dikuasai oleh Belanda. Pada masa itu, Indonesia mengalami penindasan dan eksploitasi ekonomi yang keras dari penjajah. Namun, semangat perlawanan terhadap penjajah mulai muncul dan gerakan nasionalis mulai berkembang. Di abad ini rakyat mulai menunjukkan kebangkitan yaitu dengan menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".
Salah satu momen penting dalam perjalanan Indonesia abad ke-20 adalah lahirnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama, dan daerah bersatu untuk menyatakan tekad mereka untuk bersatu dalam satu bangsa, yaitu Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi landasan penting dalam perjuangan bangsa ini untuk meraih kemerdekaan. Adapun selain Sumpah pemuda yaitu berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Pada paruh pertama abad ke-20, bermunculan sejumlah organisasi kepemimpinan baru. Melalui kebijakan Politik Etis, belanda berusaha membentuk sekelompok orang-orang Indonesia yang terpelajar. Perubahan yang mendalam dan signifikan pada orang-orang Indonesia sering dikenal dengan istilah "Kebangkitan Nasional". Perjuangan Indonesia untuk merdeka mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada hari itu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Kemerdekaan Indonesia menjadi titik balik penting dalam sejarah bangsa ini dan menginspirasi gerakan kemerdekaan di berbagai belahan dunia.
Namun, perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan tidak berakhir setelah proklamasi. Indonesia harus menghadapi agresi militer dari Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah ini. Perang kemerdekaan yang meletus menjadi bukti keteguhan dan semangat juang bangsa Indonesia. Setelah beberapa tahun berjuang, Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaannya dan mendapatkan pengakuan internasional.
Adapun beberapa faktor pendorong kebangkitan nasional yaitu:
- penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan
- kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya
- munculnya kaum intelektual yang berhasil menjadi pemimpin Gerakan
- timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalism dan sosialisme
- munculnya Gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India
- kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia dimana perang tersebut membuka mata bahwa negara-negara di Asia untuk melawan negara Barat.
- PendidikanÂ
Pada awal abad ke-20, orang Indonesia yang mengenyam pendidikan tingkat menengah hampir tidak ada dan sejak saat itu, Politik Etis memungkinkan perluasan kesempatan pendidikan menengah bagi penduduk asli Indonesia. Pada tahun 1925, fokus pemerintah kolonial bergeser ke penyediaan pendidikan kejuruan dasar selama tiga tahun.
Pada tahun 1940, lebih dari 2 juta siswa telah bersekolah sehingga tingkat melek huruf meningkat menjadi 6,3 persen yang tercatat dalam sensus tahun 1930. Pendidikan menengah Belanda membuka cakrawala dan peluang baru, dan sangat diminati oleh orang-orang Indonesia.
Pada tahun 1940, antara 65.000 hingga 80.000 siswa Indonesia bersekolah di sekolah dasar Belanda atau sekolah dasar yang didukung Belanda, atau setara dengan 1 persen dari kelompok usia yang sesuai. Di sekitar waktu yang sama, ada 7.000 siswa Indonesia di sekolah menengah menengah Belanda. Sebagian besar siswa sekolah menengah bersekolah di MULO.
Meskipun jumlah siswa yang terdaftar relatif sedikit dibandingkan dengan total kelompok usia sekolah, pendidikan menengah Belanda memiliki kualitas tinggi dan sejak tahun 1920-an mulai menghasilkan elit Indonesia terdidik yang baru.