Mohon tunggu...
Kunjung Sufitri
Kunjung Sufitri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pola Komunikasi Keluarga Dalam Pendidikan Karakter Anak Di Lingkungan Keluarga

6 Januari 2025   10:52 Diperbarui: 6 Januari 2025   10:52 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia adalah makhluk Tuhan yang telah diciptakan dalam bentuk yang paling indah dan dilengkapi dengan berbagai atribut yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya yang ada di alam raya ini. Dengan memperhatikan yang ada pada    manusia maka definisi yang diberikan oleh para ahli tentang manusia menjadi beragam.  Dengan kata lain manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia juga mempunyai hubungan   interpredensi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan yang lain. Manusia akan mencapai kesadaran dirinya dengan adanya orang lain dan hubungan antara manusia akan tercapai melalui komunikasi. Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan informasi, ide, konsepsi, pengetahuan, perasaan, sikap, dan perbuatan kepada sesamanya secara timbal balik sebagai penyampai maupun penerima. Melalui komunikasi juga orang dapat mempengaruhi dan merubah sikap tingkah laku orang lain, membentuk suatu konsensus. Karena komunikasi    merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Komunikasi adalah hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. Di sadari dalam kehidupan sehari-hari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, karena manusia melakukan komunikasi dalam pergaulan dan kehidupanya. Begitu juga dalam sebuah keluarga, komunikasi juga mempunyai peranan yang sangat penting karena dengan komunikasi, seorang suami dapat mencurahkan kasih sayang, menumbuhkan sikap saling pengertian, begitupun sebaliknya bagi istri dan anak. Tanpa komunikasi maka manusia tidak dapat berinteraksi dengan orang lain.

            Oleh karena itu dengan komunikasi semua anggota keluarga akan mengetahui perasaan, sikap, sifat, keinginan atau tujuan setiap individu dan merasakan kasih sayang dalam keluarga.   Komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anak adalah komunikasi antarpribadi.  Komunikasi antarpribadi adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi akan membuat prediksi tentang efek atau prilaku komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator reaksi komunikan menyenangkan atau positif, maka ini merupakan suatu petanda bagi komunikator bahwa komunikasinya berhasil. Percakapan dalam hubungan keluarga bukan hanya pertukaran informasi. Melalui pembicaraan anak maupun orang tua dapat menyatakan perasaan hati, memperjelaskan pikiran, menyampaikan ide dan juga berhubungan dengan orang lain. Ini merupakan cara yang baik untuk melakukan waktu belajar mengenal satu sama lain, melepaskan ketergantungan serta menyampaikan pendapat. Peranan orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama nampaknya makin terabaikan di dalam masyarakat kita.  Alasan karna kesibukan orang   tua, baik karena desakan ekonomi, profesi maupun hobi sering menyebabkan kurang adanya kedekatan orang tua dengan anak. Kondisi demikian bila tidak disadari maka lama kelamaan akan terjadi penghalang terhadap kedekatan hubungan antara orang tua dan anak-anaknya, yang berarti terganggulah hubungan saling pengaruh diantara mereka. Sementara itu kita semua mengetahui bahwa hubungan harmonis antara orang tua dan anak di dalam keluarga akan banyak berpengaruh terhadap kehidupan anak selanjutnya.

            Pada umumnya fungsi komunikasi itu memberi dan menerima informasi, memberi pendidikan, mempengaruhi dan menghibur. Begitu juga komunikasi dalam keluarga, karena komunikasi dalam keluarga orang tua maupun anak dapat menyatakan perasaan hati, memperjelas pikiran, menyampaikan ide, dan juga berhubungan dengan orang lain. Pepatah lama mengatakan "siapa yang menanam maka akan menuai". Jika dikaitkan dengan perkembangan anak, hal ini tidak terlepas dari peran komunikasi, dimana komunikasi merupakan penyampaian energi dari alat indra ke otak. Pada peristiwa penerimaan dan pengelolaan informasi, pada proses saling mempengaruhi diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan diantara organisme. Sering ditemui didalam keluarga inti dimana didalamnya terdapat ayah, ibu, kakak dan adik tentu terdapat berbagai macam perbedaan dalam pola komunikasi. Pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang, sehingga lingkungan banyak berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang. Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan dini yang mempengaruhi perkembangan anak, setelah sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Keluarga merupakan forum pendidikan yang pertama dan utama dalam sejarah hidup sang anak yang menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter manusia itu sendiri. Untuk menciptakan karakter yang kuat dan jiwa yang baik pada anak didalam keluarga, diperlukan terciptanya suasana keluarga yang harmonis dan dinamis.

            Hal tersebut dapat tercipta jika terbangun koordinasi dan komunikasi dua arah yang kuat antara orang tua dan anak. Menurut Zubaedi (2011: 13) karakter tersusun dari tiga bagian yang saling berhubungan yakni; pengetahuan moral, perasaan moral, dan prilaku moral. Karakter yang baik terdiri dari pengetahuan tentang kebaikan, keinginan terhadap kebaikan dan berbuat kebaikan. Dalam hal ini dilingkungan keluarga perlu ditanamkan pembiasaan-pembiasaan yang positif pada anak sebagai proses pendidikan karakter. Pembentukan karakter anak tersebut akan tercapai apabila adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan anaknya. Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya memiliki karakter yang baik, namun seiring pertumbuhan anak yang juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sekitarnya, tentunya anak tersebut seringkali mendapatkan hal-hal yang dapat mempengaruhi karakter pribadinya.  Misalnya, ketika seorang anak berteman dengan teman yang agak keras dan kasar dalam    keseharian, ataupun ketika seorang anak bergaul dengan kehidupan anak-anak yang nakal.  Tentunya hal seperti ini dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak tersebut. Dalam keseharian kehidupan keluarga, sering di temui berbagai karakter anak yang berbeda-beda.   Ada anak yang pemalu, pendiam, kurang bersosialisasi, kemudian ada juga contoh karakter anak yang agak keras, cenderung kasar, suka melawan orang tua, nakal, dll, yang mengarah pada karakter anak ke-arah negatif. Hal ini sangat berkaitan dengan peranan pola komunikasi di dalam keluarga dalam hal ini orang tua, yang menjadi pembimbing anak tersebut dalam masa pertumbuhan karakternya. Biasanya orang tua yang cenderung mendidik anak tersebut dengan lembut serta dengan penuh cinta kasih, pembentukan anak tersebut juga akan seperti itu. Sama halnya dengan orang tua yang selalu menunjukkan sifat atau kebiasaan kasar, kemungkinan anak-anaknya akan mengikuti apa yang menjadi sifat dan kebiasaan orang tua tersebut. Komunikasi merupakan salah satu cara yang paling tepat dalam membentuk karakter anak dari orang tua dimana peran komunikasi tersebut akan terlihat bagaimana pesan disampaikan melalui media apa, dan siapa sumber informasi tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter anak tersebut.

Ada empat pola komunikasi keluarga yang umum pada keluarga inti:

  • Pola Persamaan (Equality Pattern) yaitu setiap individu berbagi hak yang sama dalam kesempatan berkomunikasi. Peran setiap orang dijalankan secara merata. Komunikasi berjalan dengan jujur, terbuka, langsung, dan bebas dari pembagian kekuasaan. Semua orang memiliki hak yang sama dalam proses pengambilan keputusan. Keluarga mendapatkan kepuasan tertinggi bila ada kesetaraan.
  • Pola Seimbang-Terpisah (Balance Split Pattern) yaitu kesetaraan hubungan tetap terjaga, namun dalam pola ini tiap orang memiliki daerah kekuasaan yang berbeda dari yang lainnya. Tiap orang dilihat sebagai ahli dalam bidang yang berbeda. Konflik yang terjadi dalam keluarga tidak dipandang sebagai ancaman karena tiap individu memiliki area masing-masing dan keahlian sendiri-sendiri.
  • Pola Tak Seimbang-Terpisah (Unbalance Split Pattern) yaitu satu orang mendominasi, satu orang dianggap sebagai ahli lebih dari yang lainnya. Satu orang inilah yang memegang control, seseorang ini biasanya memiliki kecerdasan intelektual lebih tinggi, lebih bijaksana atau berpenghasilan paling tinggi.
  • Pola Monopoli (Monopoly Pattern) yaitu satu orang dipandang sebagai pemegang kekuasaan. Satu orang ini lebih bersifat memberi perintah daripada berkomunikasi.

 Adapun dari segi hambatan orang tua dalam proses Pendidikan karakter pada anak adalah:

  • Hambatan Internal yaitu kurangnya intensitas komunikasi dalam keluarga. Terbatasnya waktu bertemu dengan anak karena rutinitas pekerjaan dari pagi hingga sore.
  • Hambatan Eksternal yaitu faktor lingkungan, pengaruh teknologi informasi dan komunikasi.

Temukan artikel-artikel menarik lainnya di: https://bk.fip.unesa.ac.id/

DAFTAR PUSTAKA

Sutika, I. M. (2017). Pola komunikasi keluarga dalam endidikan karakter anak di lingkungan keluarga. Widya Accarya, 8(2).

Yulianti, Y., Utami, S., & Febriani, W. (2023). Pola Komunikasi Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian Anak. Indonesian Journal of Educational Counseling, 7(2), 178-188.

Nathanael, G. K. (2024). Pengaruh Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Terhadap Pembentukan Perilaku Anak. GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan, 10(3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun