Perkembangan teknologi komunikasi kini berlangsung cepat sehingga mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Dimulai dari cara kita berinteraksi hingga cara kita melakukan bisnis, teknologi komunikasi telah menjadi bagian integral dari masyarakat modern. Maka dari itu penting untuk memahami Bagaimana proses difusi Inovasi dan penerapan teknologi komunikasi berperan dalam membentuk tren terkini. Menurut penelitian Pew Research Center, sekitar 90% orang dewasa di dunia kini memiliki ponsel, yang menunjukkan betapa pentingnya teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Pada 2024, diperkirakan akan menjadi tahun penting bagi perkembangan ini. Melalui beberapa tren utama yang akan  mengubah kacamata komunikasi kita. Difusi inovasi sebagai proses dimana ide-ide baru ditemukan dan teknologi menyebar dalam masyarakat. Proses ini melibatkan berbagai macam elemen kunci, seperti inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Melalui perkembangan teknologi komunikasi, banyak faktor yang mempengaruhi sampai mana teknologi baru diterima dan digunakan.Â
Salah satu faktornya adalah manfaat yang ditawarkan oleh teknologi tersebut, seperti peningkatan kecepatan dan efisien yang kini menjadi daya tarik utama bagi individu maupun organisasi untuk beralih ke teknologi baru. Dengan kehadiran jaringan 5G membuat pengguna dapat menikmati kecepatan internet yang jauh lebih tinggi dibanding dengan generasi sebelumnya. Terlihat jelas peningkatan pengalaman penggunaan dalam penerjunan di dunia maya, tetapi juga membuka peluang baru dalam berbagai bidang, seperti pendidikan online, telemedicine, dan e-commerce. Berdasarkan hasil penelitian LPPM ITB tertulis bahwa pakar informasi teknologi, Dr. Aulia Rahman, mengatakan "5G bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem baru dimana berbagai aplikasi dapat beroperasi secara bersamaan dengan efisien."
Keunggulan-keunggulan ini membuat teknologi baru itu tampak lebih unggul dibanding dengan teknologi yang lama sehingga mendorong adopsi secara menyeluruh. Namun, keselarasan antara teknologi dan nilai-nilai masyarakat juga menjadi penting. Jika teknologi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, penerapannya pun akan lebih cepat diterima. Contohnya, aplikasi komunikasi yang memberikan interaksi lebih personal dan langsung lebih cepat diterima oleh masyarakat dibandingkan dengan aplikasi yang memiliki antarmuka rumit dan atau tidak itutif. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nielsen, sebanyak 70% responden menyatakan bahwa kemudahan penggunaan adalah faktor utama yang memengaruhi keputusan mereka untuk mengadopsi aplikasi baru.
Tidak hanya itu, faktor sosial juga menjadi peran penting dalam difusi inovasi. Alhasil, masyarakat akan condong memperlihatkan apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka, baik teman, keluarga, atau rekan kerja sebelum memutuskan untuk mengadopsi teknologi baru. Keberadaan influencer atau tokoh masyarakat dalam menggunakan teknologi itu dapat mempercepat proses adopsi tersebut, misalnya saat selebritis menggunakan platform media sosial tertentu, penggemar mereka akan mengikutinya sehingga mempercepat penyebaran platform tersebut di masyarakat. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2018), seorang analisis media sosial, Rina Sari mengatakan bahwa "pengaruh influencer sangat besar karena mereka tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga membentuk perilaku konsumen."
Dengan semakin meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan AI dalam berbagai aplikasi komunikasi membuktikan perkembangan tren saat ini. Hal tersebut tidak hanya membantu dalam analisis data, tetapi juga dapat menciptakan keahlian penggunaan yang lebih personal. Contohnya, skateboard berbasis AI kini banyak digunakan oleh perusahaan untuk memberikan layanan pelanggan 24/7 dengan kemampuan untuk memahami bahasa alami dan memberikan respon yang relevan. Menurut laporan McKinsey dan Company tertulis bahwa perusahaan yang menerapkan AI dalam pelayanan pelanggan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan mencapai 30%.
Dibalik itu, Internet of Things (IoT) juga semakin menguasai kehidupan sehari-hari kita dengan melimpahnya perangkat yang terhubung ke internet. Mulai dari lampu pintar hingga perangkat kesehatan kita dapat mengontrol berbagai aspek kehidupan kita hanya melalui satu aplikasi. Melalui handphone pintar kita ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga efisien dalam  menjalankan aktivitas sehari-hari. Bahkan, dalam sebuah studi oleh Gartner memperkirakan pada 2025 akan ada lebih dari 75 miliar perangkat IoT yang terhubunng di seluruh dunia.Â
Meskipun perkembangan ini menyajikan banyak manfaat, tantangan tetap ada terkait isu privasi dan keamanan data menjadi perhatian utama di tengah pesat adopsi teknologi baru. Menurut survei oleh Cybersecurity Insiders, sebanyak 90% profesional TI percaya bahwa keamanan data adalah tantangan terbesar dalam penerapan teknologi baru. Maka masyarakat perlu diikutsertakan dalam diskusi mengenai bagaimana data mereka digunakan dan dilindungi keterbukaan informasi serta edukasi mengenai keamanan cyber yang menjadi bagian integral dari proses difusi inovasi. Hal ini bertujuan agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menggunakan teknologi baru.
Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat saat ini. Proses difusi inovasi memainkan peran penting dalam menentukan sejauh mana teknologi baru diterima oleh masyarakat. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan teknologi mulai dari manfaat yang ditawarkan hingga keselarasan dengan nilai-nilai sosial, kita dapat lebih siap menghadapi tren baru yang akan muncul pada 2024 dan seterusnya. Melalui pendekatan yang inklusif dan edukatif terhadap penggunaan teknologi baru, kita dapat memastikan bahwa kemajuan ini membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa meninggalkan aspek penting seperti privasi dan keamanan data.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H