Mohon tunggu...
Kuni Masrohatin
Kuni Masrohatin Mohon Tunggu... -

Self Trust in the first secret of succes

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Membumikan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Bangsa

2 Mei 2011   16:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 6906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar negara (Emran, 1994:38). Sebagai ideologi, Pancasila menjadi pedoman dan acuan kita dalam menjalankan aktivitas di segala bidang, sehingga sifatnya haurs terbuka, luwes dan fleksibel dan tidak tertutup, kaku yang akan membuatnya ketinggalan jaman. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian yaitu bahwa, Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka. Hal ini dibuktikan dari adanya sifat-sifat yang melekat pada Pancasila maupun kekuatan yang terkandung di dalamnya, yaitu pemenuhan persyaratan kualitas tiga dimensi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas

Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Ini bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diubah dengan nilai dasar yang lain yang sama artinya dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.

Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini sedang berada dalam masa transisi disetiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak era reformasi sampai dengan sekarang perubahan terjadi dengan cepat dan menghasilkan dampak negatif maupun positif yang sangat berpengaruh dalam sistem pemerintahan negara. Dinamika perubahan tersebut membawa pergeseran nilai-nilai pranata kehidupan sosial ditengah masyarakat baik secara individu maupun kelembagaan sehingga melemahkan persatuan bangsa. Ekses dari perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya melahirkan krisis tapi juga mengakibatkan masyarakat kehilangan orientasi keluhuran budi dan kemantapan moral etika. Dari pengalaman sejarah, Pancasila beberapa kali menjadi penyelamat dan perekat bangsa. Namun saat ini Pancasila tidak lagi dijadikan sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa, peranannya sebagai dasar negara menjadi kabur, disisi lain peranan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum juga menjadi bias, sehingga mengakibatkan terjadinya krisis identitas diri bangsa Indonesia. Akibat dari perubahan-perubahan yang berlangsung sangat cepat yang membuat masyarakat kehilangan orientasi serta memunculkan ekses tumbuh suburnya etnosentralisme, premordialisme sempit, bentrok fisik, aksi-aksi teror sampai dengan timbulnya gerakan separatisme serta yang marak saat ini adalah adanya pencucian otak yang dilakukan oleh anggota-anggota NII. Hal tersebut apabila dibiarkan dapat menimbulkan perpecahan bangsa.

Reformasi sejak tahun 1998 bangsa kita mengalami cobaan dan ujian bertubi – tubi, krisis moneter dan ancaman disintegrasi bangsa sampai saat ini masih belum dapat diselesaikan dengan tuntas. Hal ini dikarenakan para penyelenggara negara dan tokoh – tokoh politik lebih mengutamakan kepentingan kelompok daripada kepentingan nasional, korupsi masih terjadi di beberapa instansi pemerintah, kinerja pemerintah yang kurang baik seperti yang dilakukan oleh anggota DPR RI. Biaya pendidikan yang terlalu tinggi kehususnya di Perguruan Tinggi yang tidak terjangkau oleh masyarakat miskin, biaya hidup untuk mencukupi kebutuhan sehari–hari dirasakan semakin berat, masyarakat kecil merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini menimbulkan rasa frustasi dan ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah, muncul aneka ragam bentuk protes baik melalui demonstrasi yang ringan sampai dengan yang anarkhis. Perilaku kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara tersebut menggambarkan adanya kecenderungan melunturnya sendi – sendi kehidupan yang berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi segala permasalahan akibat lunturnya nilai-nilai pancasila adalah setiap warganegara harus memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, yaitu hakikat nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kelima sila pada pancasila, Langkah yang perlu dilakukan adalah perlu digalakkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila melalui proses pendidikan dan keteladanan. Perlu dimunculkan gerakan penyadaran agar ilmu ekonomi ini dikembangkan ke arah ekonomi yang humanistik, bukan sebaliknya mengajarkan keserakahan dan mendorong persaingan yang saling mematikan untuk memuaskan kepentingan sendiri.

Makhsud dari judul artikel “Membumikan pancasila sebagai ideologi terbuka bangsa” yaitu penegasanterhadap pancasila sebagai dasar hidup negara Indonesia, mengingat bahwa pancasila itu merupakan ideologi terbuka yang selalu mengakomodir kepentingan bangsa dan negara, maka dari itu mau tidak maupancasila harus dapatditerima dan diimplementasikan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupannya.

Pancasila merupakan kekuatan terakhir bangsa untuk mempertahankan diri dari perpecahan atau disintegrasi bangsa karena di dalamnya selain terdapat lima sila juga ada sesanti : Bhineka Tunggal Ika. Dalam hal ini yang berkewajiban menjaga dan mempertahankan negara dari perpecahan adalah para generasi muda sebagai penerus bangsa. Sebagai Ideologi terbuka, Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila yang memelihara nilai-nilai fundamental mampu mempersatukan berbagai perbedaan Bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu mengantarkan Bangsa Indonesia mencapai tujuan nasionalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun