Ketika kita mulai berbaur dengan orang banyak, kita akan menemukan berbagai macam hal yang tak pernah kita pikirkan dan kita bayangkan sebelumnya. Dalam menjalani kehidupan yang fana ini, banyak manusia yang lalai dalam menjalankan amanah dan titipan yang Allah SWT berikan kepada masing-masing individu. Baik itu dalam sikap maupun perilaku. Termasuk ada anak yang masih dalam bimbingan orang tua, tidak sedikit dari anak-anak yang menyerap dari sikap orang dewasa. Itu terbukti dalam hal perbedaan.
Mungkin ketika manusia sedang di posisi atas, banyak orang yang menghormati dan menghargai karena keadaannya yang menjanjikan, tetapi bagaimana dengan keadaan manuisa yang sekarang di posisi bawah, masih banyak kah yang mengahormati dan menghargai? Itulah yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Padahal kita umat beragama, tetapi kedudukan sangat mempengaruhi. Ini terjadi pada anak SMP yang sedang duduk di kelas VII berinisial S. Dia mempunyai perbedaan yang sangat signifikan. Teman-teman perempuan sebayanya memang tidak mempermasalahkan atas perbedaan yang ada pada dirinya, tetapi lan halnya dengan teman laki-lakinya yang selalu mencibirnya dengan sebutan si BELANG. Awalnya memang aneh kenapa bisa disebut si belang, ternyata setelah tahu dia menderita sebuah kelainan pada kulit yang disebut Vitiligo.
Semua warna rambutnya merah, kulitnya seperti mengelupas. Jadi yang menjadi permasalahan teman laki-lakinya itu karena dia mempunyai kelainan kulit itu yang membuat mereka selalu mengucilkan si S. Tetapi jangan salah, meskipun dia memiliki perbedaan dari teman-temannya yang lain dia tidak merasa kecil hati ataupun merasa minder. Salut banget buat siswi itu, dia sangat bersemangat dalam belajar. Bahkan dia menjadijuara II lomba catur putri WILBI V. itu lah kekuasaan dan kebesaran Allah yang selalu berlaku adil. Dia juga tidak menghalangi dirinya untuk lebih berkembang lagi, dia sangat pemberani dan begitu aktif di sekolah. Dalam penugasan upacara pun dia sangat semangat ikut andil dalam penugasan itu, meskipun teman-temannya sangat tidak menginginkan dia yang menajdi petugas upacara. Sungguh itu bisa menjadi pelajaran untuk kita yangmempunyai badan yang sehat secara rohani dan jasmani untuk tetap terus belajar dari hal-hal yang mungkin kita kebanyakan menganggap itu sebuah kekurangan.
Karena Allah itu tidak pernah menciptakan hal yang tidak ada manfaatnya untuk hamb-hambanya. Yu, kita saling menghargai sesama makhluk Allah. dan ajarkan kepada adik-adik kita untung saling menghargai dalam perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H