Dengan puasa kita dituntut untuk bangun lebih awal. Apalagi yg  menyediakan sahur, ia harus lebih awal dari yg lainnya. Bangun lebih awal berarti kita sadar lebih awal, karena orang tidur  tentu tidak sadar, walaupun bisa berminpi indah. Kalau kita bangun terlambat, berarti kita telat sadar, sementara pesaing  kita sadar lebih awal, dalam skala besar keterlambatan untuk sadar itu  akan jd malapetaka besar yg membawa kehancuran. Sejarah mencatat, persia hancur karena mereka telat sadar kalau pasukan  muslim sedang on fire, mereka merasa jadi negara super power, dan di  tangan umar persia terhapus dr kancah dunia. Begitu juga kekhalifahan  abasyiah yg telat sadar, kalau pasukan mongol di bawah hulagu khan  adalah ancaman yg serius, namun khalifah menganggap kecil, dan alhirnya  bagdad hancur berkeping dengan kepedihan mendalam selain jutaan jiwa  mati, dan kota hancur, kekuasaan pun tumbang.Â
Melayu singapore, telat  sadar kalau pendatang menguasai mereka, juga filipina negri muslim yg  dimurtadkan spanyol, sekarang malah pribumi moro yg jd dianggap  sparatis, padahal negri itu dulu punya mereka. Bisnis Nokia yg merajai ponsel selama belasan tahun, hancur oleh  kelngahan dan keterlambatan sadar, bahwa os syimbian tak bisa bersaing  lawan aple dan android. Krn kesombongan nokia menolak mentah2 os  android. Begitu juga excite sebagai web soft mesin pencari pionir yg  telat sadar ketika lary page menawarkan google untuk dijual dengan harga  yg murah hny 1% dr nilai bisnisnya, google dipandang sebelah mata, dan  apa yg terjadi sekarang? Excite bangkrut dijual ke ask.com google malah  jadi adidaya. Yg menjadikan dua pemiliknya jd org no 5 dan 6 terkaya  dunia.Â
Kodak menemukan kamera digital dibtahun 1975, lebih awal dr siapapun, tp  keterlambatan mereka melempar ke pasar, membuat sang legenda hamcur  tinggal kenangan. Kenapa dia menyimpan teknologi sampai 20 tahun, dan  membiarkan org lain menyusulnya, itulah blunder yg fatal. Banyak kisah tentang keterlambatan untuk sadar yg beralhir penyesalan  dalam. Maka pelajarilah setiap pertanda (ayat) sebelum kita bertemu  dengan kata sesal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H