Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Akuisisi Besar TikTok dan Tokopedia: Peluang atau Ancaman Geopolitik?

18 Desember 2023   07:06 Diperbarui: 18 Desember 2023   15:00 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels/cottonbro studio

Bayangkan kita sedang asyik berselancar di internet, mengecek media sosial atau membeli kebutuhan sehari-hari secara online. Tiba-tiba, muncul berita besar yang menggemparkan: TikTok, aplikasi yang kita kenal sebagai platform video pendek yang sering mengisi waktu luang kita, telah mengakuisisi 75% saham Tokopedia, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. Wow, bukan?

Nilainya? Tak tanggung-tanggung, 1,5 miliar dolar AS, atau kalau dirupiahkan sekitar 23,5 triliun rupiah. Angka yang fantastis, bukan? Ini bukan cuma tentang dua perusahaan besar yang berkolaborasi, tapi lebih dari itu. Ini tentang bagaimana keputusan mereka akan mempengaruhi cara kita berbelanja, berinteraksi, dan bahkan mungkin cara kita menjalani hidup sehari-hari.

Kita semua tahu, Tokopedia adalah tempat di mana kita sering mendapatkan barang-barang yang kita butuhkan. Mulai dari gadget terbaru, baju-baju kekinian, hingga keperluan rumah tangga. Sementara TikTok, bagi banyak dari kita, adalah sumber hiburan, tempat mengekspresikan diri, dan bahkan belajar hal-hal baru.

Jadi, apa yang terjadi ketika kedua raksasa ini bergabung? Kita mungkin mulai membayangkan, belanja online sambil menonton video-video kreatif, atau mungkin menemukan produk dalam video TikTok dan langsung bisa membelinya. Menarik, kan?

Tapi, ada lebih dari itu. Dibalik kesempatan dan kemudahan yang mungkin kita rasakan, ada pertanyaan besar yang mengemuka: bagaimana dengan data pribadi kita? Apakah akan aman di tangan merger besar seperti ini? Bagaimana dengan persaingan di pasar e-commerce Indonesia? Apakah akan lebih ketat, atau malah sebaliknya?

Nah, di artikel ini, kita akan mengupas tuntas mengenai merger besar antara TikTok dan Tokopedia ini. Kita akan bahas dampaknya bagi kita sebagai konsumen, pelaku UMKM, dan tentu saja, sebagai warga negara Indonesia yang peduli akan kedaulatan data dan ekonomi digital negeri ini. Yuk, kita ikuti bersama perjalanan cerita ini!

Bagaimana Ini Mengubah Peta Ekonomi Digital Kita?

Setelah kita semua terkejut dengan berita akuisisi TikTok terhadap 75% saham Tokopedia, pertanyaan besar yang muncul di benak kita adalah: bagaimana ini akan mengubah lanskap industri ekonomi digital di Indonesia? Kita semua tahu, industri digital kita itu ibarat hutan belantara yang terus berkembang. Sekarang, ada dua raksasa baru yang siap mengubah segalanya.

Pertama, mari kita bicara tentang perubahan lanskap industri ekonomi digital. Bayangkan, Tokopedia yang selama ini jadi 'rumah' kita untuk berbelanja online, sekarang bernaung di bawah sayap TikTok, platform yang kita gunakan untuk berbagi video dan momen. Ini bukan hanya merger bisnis biasa, tapi perpaduan dua dunia digital yang besar pengaruhnya. Dari yang sebelumnya kita hanya berbelanja atau menonton video, sekarang kedua aktivitas itu bisa jadi lebih terintegrasi. Belanja sambil nonton video? Atau menemukan produk dalam video yang langsung bisa dibeli? Kemungkinannya luas dan menarik!

Namun, kita juga tidak boleh lupa akan potensi pengaruh akuisisi ini pada kedaulatan negara kita. Kita semua setuju, kedaulatan data itu penting. Data kita, yang mencakup apa yang kita beli, apa yang kita tonton, sampai kebiasaan sehari-hari kita, adalah informasi yang sangat berharga. Dengan bergabungnya TikTok dan Tokopedia, ada kemungkinan data ini bisa dikelola oleh pihak yang lebih besar dan mungkin, lintas negara. Pertanyaannya, apakah kita nyaman dengan hal itu? Bagaimana kita memastikan bahwa data kita tetap aman dan tidak disalahgunakan?

Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pemerintah kita akan mengatur dan memastikan bahwa merger besar seperti ini tidak mengancam kedaulatan data dan ekonomi digital kita. Kita semua tahu, pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan, memastikan bahwa semua berjalan adil dan tidak ada satu pihak pun yang memiliki kekuasaan terlalu besar di dunia digital kita.

Kita berada di ambang perubahan besar dalam industri digital. Mungkin ada banyak keuntungan yang bisa kita nikmati, tapi juga banyak pertanyaan dan kekhawatiran yang harus kita hadapi bersama. Di bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang masalah perizinan TikTok Shop dan bagaimana ini sebenarnya mempengaruhi kita semua.

TikTok Shop dan Labirin Perizinan di Indonesia: Apa Dampaknya bagi Kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun