Mohon tunggu...
Kundari, S.E. Calon DPD Jateng Nomor Urut 17
Kundari, S.E. Calon DPD Jateng Nomor Urut 17 Mohon Tunggu... -

Kundari calon DPD Jateng nomor urut 17 mohon dodoakan, mohon direstui, mohon didukung dan mohon dipilih pada Prmilu 9 April 2014. Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Piye Kabare Bro? Isih Luwih Penak Jamanku Tho?” Sebuah Kalimat Nostalgia untuk Mantan Presiden Suharto

1 April 2014   13:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lukisan mantan diktator Suharto seperti ini menunjukkan meningkatnya dukungan bagi mantan presiden menjelang pemilu tahun ini .

Dicat di bagian belakang truk dan terpampang di T- shirt , wajah tersenyum mantan Presiden Indonesia Soeharto telah menjadi pemandangan umum di Jawa 16 tahun setelah kejatuhannya .

" Piye Kabare  Bro ? Isih Luwih Penak Jamanku Tho?”  menjadi  frase yang umum dicetak bersama foto jenderal  Suharto, yang digulingkan setelah lebih dari tiga dekade berkuasa saat krisis keuangan Asia merobek ke Indonesia .

Sebagai pemilih bersiap untuk pemilihan legislatif minggu depan dan pemilihan presiden pada bulan Juli , kekecewaan mencuat tinggi karena demokrasi berjalan kacau di negara ini , terkenal karena sifat mata duitan politisi dan pengambilan keputusan yang lemah, sehingga tumbuh nostalgia kepada  Suharto .

Simpatsan telah memilih untuk melupakan sisi buruk semasa rezimnya , yang dikenal sebagai " Orde Baru " dan secara luas dianggap sebagai salah satu yang paling brutal dan korup dari abad ke-20 .

Politisi mencari  pemilih dengan bermain dengan menghubungkan mereka dengan Suharto , khususnya dari mantan kendaraan politiknya Golkar , orang banyak berbondong-bondong ke makamnya dan makam telah dibangun di tempat kelahirannya di Kemusuk di Jawa .

" Saya suka dia karena ketika kekerasan meletus , dia hanya hancur ," kata pengagumnya , selama kunjungan baru-baru ini ke makam Astana Giri Bangun di Jawa Tengah .

" Orang-orang hidup dalam damai , tidak ada demonstrasi seperti saat ini , yang biaya ekonomimya banyak, " tambah salah satu pengunjung berusia 52 tahun .

Suharto , yang meninggal pada tahun 2008 , menjadi presiden pada tahun 1967 ketika ia adalah seorang jenderal tentara muda , tak lama setelah meletakkan upaya kudeta , dan di belakang pembantaian berdarah ratusan ribu orang yang dituduh komunis dan simpatisan yang didukung oleh militer .

Aturan yang ketat ditandai dengan represi berat dan korupsi kolosal . Transparency International menilai peringkat dia sebagai pemimpin paling korup dalam sejarah , memperkirakan ia menggelapkan antara US $ 15 dan US $ 35 miliar selama masa pemerintahannya .

Tapi semakin terlihat penuh kerinduan pada era Suharto , memuji dia untuk membawa stabilitas setelah masa Penjajahan  Indonesia oleh pemerintahan kolonial Belanda dan mengalami ledakan ekonomi  pada masanya.

Dalam pasar yang ramai di Yogyakarta , Jawa Tengah , T- shirt di sebuah kios menunjukkan gambar Soeharto di sebelah kata-kata : " Jangan Anda lewatkan era lama pergi dari swasembada pangan dan keamanan terjamin? "

Pada akhir pekan hingga 2.000 orang berduyun-duyun ke makam Suharto dan istrinya di luar kota Solo Jawa Tengah yang dibangun di sebuah bukit yang terawatt asri dan dikemas dengan penjaja yang menjual T - shirt dan bingkai gambar dari pasangan Soeharto .

Politisi , terutama dari Golkar , yang digunakan oleh Suharto untuk memberikan aturan tangan besi nya pasa masa demokrasi semu orde baru, tapi yang sekarang menjadi partai yang lengkap , percaya bahwa mereka memiliki banyak keuntungan dari nostalgia ini.

" Hal ini tentu akan menguntungkan Golkar , " kata Aburizal Bakrie , calon presiden partai , mengatakan kepada massa media  dalam sebuah wawancara baru-baru ini .

" Elit bisa mengatakan semua jenis hal-hal negatif tentang Orde Baru , tetapi orang ( umum) ingin kembali ke sistem itu, " katanya .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun