Malioboro pasti sudah pada tahu, jalan dipusat kota Yogyakarta  dan menjadi satu garis imaginer sumbu filosofi Yogyakarta ini selalu menjadi pusat destinasi wisata, walaupun sudah ada perubahan lokasi penjualan yang tadinya di depan toko toko sepanjang jalan Malioboro, sekarang di pusatkan di Teras Malioboro 1 dan 2.Â
Tidak mengurangi arti makna eksotis malioboro, Â pagi ini hari minggu (29/1 2023), penulis berolahraga lari jogging untuk melihat aktifitas masyarakat dari tugu palputih (jalan mangkubumi) sampai dengan titik nol kilometer (perempatan bank BNI-Kantor pos).
Seperti biasa di tugu jogja banyak masyarakat yang memanfaatkan hari minggu untuk santai, jogging, bersepeda dan lain-lain dan memgambil selfi disekitaran tugu dan monumen tugu golong gilig.
Tidak terlalu ramai tetapi lalu lalang orang sedang berolah raga cukup lumayan sepanjang jalan Mangkubumi (tugu ke selatan), beberapa orang membeli makanan disekitar ruko, antara lain soto atau gudeg jogja.
Sampai di pintu perlintasan rel kereta api stasiun tugu/Yogyakarta, kebetulan pas KRL dari Timur lewat. Masyarakat yang menunggu kereta lewat pada umumnya mengabadikan moment ini sampai selesai.
Menyeberangi rel kereta api langsung masuk kawasan jalan Malioboro (sekitar 1 km ke selatan), disini sudah cukup banyak pengunjung dan masyarakat untuk melakukan aktifitas. Â Seperti pada duduk di kursi yang tersedia di sepanjang pendestrian sisi kanan dan kiri depan toko atau jalan jalan dan lain sebagainya.Â
Maju ke selatan lagi (50 m) sebelah kiri/timur masuk kawasan penjualan souvenir di Teras Malioboro 2, disini sebagian besar displai baju,kaos dan souvenir lainnya.
Beberapa transportasi tradisional yang siap mengantar keliling kawasan malioboro dan sekitarnya (Kraton) juga tersedia becak, bentor dan kereta kuda (Andong).