[caption caption="Pagi ini Matahari Tak Terlihat di Kota Padang, Akibat Kabut Asap (Dok Pribadi)"][/caption]
Pagi ini Matahari tak terlihat dikota Padang akibat tertutup kabut asap yang semakin tebal di kota Padang Jumat (23/10) Pagi. Kabut asap dikota Padang dirasakan sudah semakin parah dan mengkuatirkan kesehatan utamanya bagi bayi, anak-anak, ibu hamil dan para lansia serta para penderita asma yang akan merasakan dampak terberat dari kabut asap yang semakin tebal.
Kemarin Kamis (22/10) Menurut informasi salah satu media on line menulis pantauan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang, dilaporkan indeks standar pencemar udara berdasarkan konsentrasi PM 10 mencapai 438 mikrogram per meter kubik atau masuk kategori berbahaya.
 Keseriusan Pemerintah Menaggulangi Bencana Asap
 Sebagaimana dikutip dari akun facebook Bapak Luhut Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Kamis (22/10) menulis bahwa beliau membatalkan perjalanan ke Amerika Serikat mendampingin Presiden Jokowi untuk menangani masalah asap yang terjadi di tanah air
Lebih lanjut dijelaskan bahwa setelah rapat pagi ini di kantor Kemenkopolhukam dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswedan, Menteri Sosial Ibu Khofifah Indar Parawansa, Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Bapak M. Nasir, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Bapak Rudiantara, serta para pihak terkait lainnya, maka langkah-langkah yang akan kami ambil fokus pada 2 masalah, yakni penanganan api dan penanganan masalah kemanusiaan. Keduanya sudah berjalan namun akan dilakukan lebih masif lagi.
Pada kesempatan itu, MenkoPolhumkam juga menyatakan bahwa ia memerintahkan sesuai arahan presiden agar Mendikbud dan Menristekdikti pendidikan harus dihentikan ketika angka sudah di luar batas toleransi, dan penyesuaian akan dilakukan nantinya. Menristekdikti akan meminta Fakultas-Fakultas Kedokteran untuk ikut menangani masalah kesehatan, dan mengirimkan ahli-ahli untuk mendukung operasional alat pemurnian udara.
Dalam akun facebooknya itu juga menulis bahwa ia juga instruksikan kepada Mensos untuk membuat langkah-langkah yang akan dilakukan, terkait buffer stock, dana PSKS, BSK, serta perlengkapan seperti tenda evakuasi dan alat penyaring udara.
Pada kesempatan yang sama, Menkoplhukam juga menyatakan dalam akun facebooknya bahwa Menteri Kesehatan juga sudah saya instruksikan untuk mengevakuasi anak-anak atau bayi-bayi ke tempat yang aman, bila sudah diperlukan. Kami sudah memperhitungkan kemungkinan untuk menggunakan kapal perang TNI ataupun kapal PT Pelni sampai situasinya mereda.
Menkominfo juga diminta oleh MenkoPolhukam untuk melakukan sosialisasi tentang semua langkah-langkah pemerintah yang dilakukan dalam menangani masalah ini, melalui jaringan TVRI, RRI, ataupun jaringan radio dan televisi swasta.