Budaya Timur identik dengan tata krama dan kesopanan. Merupakan hal yang tabu untuk menulis tanpa menyebutkan. Kata 'Bapak' kata 'Ibu' didepan sebuah jabatan.
Misalnya kita menulis surat atau memo dinas masih ditemui sebutan 'Bapak Direktur Utama' atau 'Bapak Komisaris'. Hal ini menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah sebuah kesalahan.
Namun karena ini sebuah kebiasaan yang sudah biasa dan sudah berlaku sejak dahulu kala dan adanya nilai rasa kesopanan budaya timur hal itu seolah sudah menjadi sesuatu yang benar atau dikatakan sebagai 'Salah Kaprah'.
Jika kita ingin menggunakan bapak sebutlah namanya dahulu baru jabatannya misalnya :
Yang Benar :
Kepada Yth :
Bapak Satrodidagdo, Direktur Utama PT. Gombal Gambul.
Yang Salah :
Kepada Yth:
Bapak Direktur Utama PT. Gombal Gambul
Atau jika ingin menyebutkan jabatannya maka kata 'Bapak' dihilangkan.
Yang Benar :
Kepada Yth:
Direktur Utama PT. Gombal Gambul
Jika kita posisinya di bawah Direktur Utama maka sulit rasanya untuk menghilangkan kata 'Bapak' karena ada norma kesopanan atau rasa ingin menghormati atasan yang lebih tinggi sebagai bagian dari budaya timur.
Demi Bahasa Indonesia, marilah kita hilangkan budaya timur khusus norma-norma kesopanan dengan menghilangkan kata 'Bapak' didepan nama sebuah jabatan sehingga kita dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Sesungguhnya jika kita memperdalam bahasa Indonesia banyak sekali penggunaan bahasa Indonesia yang salah kaprah. Yang saya sebutkan di atas adalah hanyalah salah satu kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Mempelajari bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah, terlihat mudah karena bahasa Indonesia adalah bahasa komunikasi kita sehari-hari. Mungkin untuk komunikasi tidak banyak ditemui kesulitan.