Mohon tunggu...
Kuncoro Maskuri
Kuncoro Maskuri Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Linguistik Pragmatik

Pembelajar Bahasa/Linguistik, Sosial Budaya, Pendidikan, dan Keagamaan. (email: dibyomaskuri@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tips Alarm Bangun Tidur untuk Sahur

22 Mei 2018   16:43 Diperbarui: 22 Mei 2018   18:30 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: blog.act.id

Tips,  Alarm Bangun Tidur untuk Sahur 

Salah satu praktek berpuasa bagi kaum muslimin adalah tidak makan dan minum selama kurang lebih 12-15 jam, tentu ini membutuhkan asupan makanan-minuman yang bergizi cukup agar kondisi tubuh mampu menahan lapar dan dahaga serta tetap sehat.   Makan sahur adalah amalan ibadah pembuka ibadah puasa bagi kaum muslimin yang memiliki aturan waktu tertentu; ada batas waktu kapan sudah tidak boleh makan sahur  atau waktu imsya'  kurang lebih 5-10 menit sebelum waktu sholat subuh.

Melakukan ibadah makan sahur bukan perkara ringan, apalagi bagi mereka yang  beberapa jam sebelum sahur beribadah membaca  al-quran (tadarus) atapun melakukan aktivitas lain hingga tengah malam (pukul 24.00) selepas sholat tarawih. Mereka mungkin hanya istirahat tidur selama maksimal 3/4 jam, artinya secara fisik mengalami kelelahan, jadi lumrah bila mereka menggunakan alat bantu alarm untuk membangunkan tidurnya guna keperluan makan sahur.

Namun dalam kondisi lelah, syaraf tubuh yang berfungsi merespon bunyi  bisa jadi juga sedang mengalami kelelahan, sehingga ketika nada alarm berdering tetap tidak bisa merespon akibatnya tidur keterusan alias tidak bisa bangun untuk ibadah makan sahur.  Hal seperti ini bisa dan pernah dialami oleh siapa saja, laki-laki atau perempuan, suami atau istri, remaja atau remaji, eh keliru, pemuda atau pemudi.

Dan ini  terjadi tidak hanya  pada mereka yang tinggal di kost seperti mahasiswa atau pekerja yang belum berkeluarga tetapi juga oleh mereka yang tinggal di rumah milik  sendiri baik yang sudah berkeluarga maupun belum.

Namun bagi mereka yang sudah terbiasa bangun untuk ibadah sholat tahajud/sholat malam di luar bulan ramadhan, maka bangun tidur untuk ibadah makan sahur bukan menjadi masalah yang sulit. Tanpa alarmpun mereka  bisa terbangun dengan sendirinya (seperti gerak reflek),  ini adalah karunia nikmat Allah SWT yang sangat membahagiakan.

Alarm hingga saat ini masih dianggap sebagai alat bantu yang efektif untuk membangunkan tidur, baik untuk keperluan ibadah makan sahur atau keperluan lainnya. Alarm yang paling umum digunakan adalah alarm pada jam duduk (jam weker), namun sekarang alarm pada smart-phone juga bisa digunakan. Cukup sering dijumpai bahwa ada seseorang yang  tidur malam lalu mendengar bunyi alarm dia terbangun, kemudian dia mematikan alarm dan kembali melanjutkan tidurnya.

Atau juga sering dijumpai alarm sudah berbunyi berulang-ulang tapi tetap tidak terbangun alias terus tidur pulas sepulas-pulasnya, yang seperti ini biasanya karena faktor kelelahan yang sangat. Bila kedua contoh tersebut terjadi saat bulan Ramadhan, bisa dipastikan tidak bisa melakukan ibadah makan sahur akibatnya di siang hari fisik akan terasa lebih lemah,

meskipun tetap kuat menjalai nkan puasa sehari. Bila kondisi fisik lemah maka menjalankan kegiatan yang lain akan merasa malas inginnya tidur seharian. Selain itu, bila tidak bersahur, maka puasa ramadhannya terasa kurang sempurna. Untuk mengatasi hambatan tersebut, berikut beberapa tips bangun tidur untuk ibadah sahur dengan menggunakan alarm:

  • Berdoa, mermohon kepada Allah SWT untuk diberi kesempatan beribadah sahur untuk puasa ramadhan esok hari, bisa sebelum atau sesudah melafalkan doa akan tidur (bismika allahumma ahyaa wabismika amuutu).
  • Memastikan waktu bunyi alarm telah diatur dengan benar, menurut  waktu yang diinginkan untuk bangun tidur keperluan ibadah sahur. Dan juga memastikan pengaturan volume bunyi dering, dering paling keras, keras, atau sedang sudah tepat.
  • Meletakkan jam duduk/smartphone di tempat yang jauh dari jangkauan tangan. Bila diletakkan di tempat sejauh jangkauan tangan, ketika alarm berbunyi ada kecenderungan hanya mematikan alarm lalu meneruskan tidur.  Dengan meletakkan jam duduk/smartphone  dari jangkauan tangan, maka dipaksa akan bangun dan turun dari tempat tidur lalu berjarlan mencari sumber bunyi alarm untuk dimatikan, dalam keadaan seperti ini kondisi kesadaran seseorang yang terbangun dari tidur akan lebih kuat, sehingga hasrat untuk kembali tidur bisa hilang; namun bila masih ngeyel 'nekat' juga kembali tidur, ini berarti orang keras kepala (mentang-mentang kepalanya keras) atau gejala awal orang yang tidak mau tobat. Oya jangan lupa untuk baca doa syukur masih diberi kesempatan bangun tidur untuk ibadah sahur oleh Allah SWT_ alhamdulillaahil ladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa  wa ilaihin nusyuuru.
  • Bila menggunakan smartphone sebagai alarm, nada dering sebagai bunyi alarm sebaiknya berasal dari rekaman suara kita sendiri. Nada dering alarm yang memperdengarkan suara kita sendiri seperti melakukan self-talk/bicara pada diri sendiri. Manurut pendapat para ahli (psikolog) self-talk bermanfaat untuk memotivasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik . Oleh karenanya tuturan/kata-kata yang direkam untuk nada dering alarm, sebaiknya  bersifat memotivasi diri, misalnya : 'Ayo tbangun! Bangun!,,,sahur! Sahur! ... Keburu imsyak!' , 'Ayo bangun! Bangun! Sahur! Sahur!...Katanya mau tobat? Ayo  sahur!', atau 'Sahur! Sahur! Ayo Sahur!, Bangun! Bangun! Tak Sahur tak sempurna puasa!' , dll.

Semoga tips sederhana, alarm bangun tidur untuk makan sahur ini bermanfaat, selamat mencoba.

 

(solo5422052018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun