KARIMUNJAWA- Kepulauan Karimunjawa saat ini menjadi salah satu destinasi wisata maritim di Jawa Tengah yang dikenal di tingkat internasional karena keindahan pantai serta alam bawah lautnya yang menawan. Akan tetapi sayangnya masyarakat setempat belum semuanya terlibat dalam gerak roda ekonomi pariwisata tersebut, seperti halnya di Desa Kemujan yang terletak di ujung paling utara Karimunjawa. Kendala terbesar masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata internasional terutama dikarenakan lemahnya penguasaan ketrampilan berbahasa Inggris yang diperlukan sebagai alat komunikasi utama dengan wisatawan mancanegara. Merespon hal tersebut, tim pengabdian Universitas Negeri Semarang melalui kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang difasilitasi oleh pendanaan DRTPM Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2024, melakukan pendampingan dalam bentuk English Ethnocamp untuk membantu penguatan kapasitas Bahasa, Budaya dan Ekologi bagi generasi muda di Desa Kemujan Karimunjawa. Tim pengabdi diketuai oleh Dr. Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant.,M.A. dan beranggotakan Henrikus Joko Yulianto, Ph.D dan Dr. R Soeharso, M.Pd. dan didukung oleh tim fasilitator dari mahasiswa UNNES.
Kegiatan English Ethnocamp dilaksanakan pada tanggal 25 - 27 Juli 2024 bertempat di Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Program pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan intensif selama selama tiga hari di Balai Desa Kemujan serta kegiatan outdoor di Pantai Carik, diikuti oleh 20 orang remaja anggota Karangtaruna Kompak Setigi Desa Kemujan yang masih bersekolah di jenjang SMA/MA. Terdapat tiga fokus kegiatan dalam pengabdian yaitu Pelatihan Bahasa Inggris, Workshop Penguatan Budaya dalam bentuk Permainan Tradisional, serta Sosialisasi Penanaman Kesadaran dalam pelestarian lingkungan maritim di Karimunjawa.
Program Pengabdian ini diselenggarakan secara intensif selama tiga hari, diawali dengan pelatihan berkomunikasi bahasa Inggris agar peserta memiliki keterampilan dan keberanian berkomunikasi dengan wisatawan asing yang dilanjutkan dengan praktik kepemanduan wisata atau tour guiding dengan metode bermain peran. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi pelestarian ekologi maritim yang menghadirkan narasumber dari Balai Taman Nasional Karimunjawa untuk mengggugah kesadaran peserta dalam menjaga kelestarian lingkungan Karimunjawa. Di hari terakhir dilaksanakan workshop pelestarian budaya dalam bentuk praktik permainan tradisional yaitu dakon dan bakiak tandem yang dilakukan secara indoor di balai desa maupun outdoor di Pantai Carik yang berada di Desa Kemujan. Kegiatan pengabdian ini memperoleh respon positif dan antusias dari para peserta sehingga sejak hari pertama hingga hari ke tiga, semua peserta tidak pernah absen mengikuti keseluruhan rangkaian acara.
Kepala Desa Kemujan, Mas’ud Wijayanto mengapresiasi kegiatan pengabdian ini dan berharap kerjasama dalam pengembangan SDM generasi muda di Desa Kemujan dapat dilanjutkan di masa mendatang. “Kami atas nama Pemerintah Desa Kemujan menyampaikan terimakasih atas kepedulian teman-teman dari UNNES terhadap peningkatan kapasitas anak-anak remaja kami sehingga harapan kami generasi muda di Kemujan akan termotivasi untuk turut bergerak mengembangkan pariwisata di Kemujan sehingga tidak kalah dengan desa lain yang telah lebih dulu maju”, ungkap Mas’ud saat membuka kegiatan pengabdian.
Program pengabdian kepada masyarakat yang didukung melalui pendanaan DIPA DRTPM Kemendibudristek Tahun Anggaran 2024 ini merupakan bukti nyata kontribusi perguruan tinggi bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kapasitas remaja Karimunjawa dalam berbahasa asing untuk mendukung pengembangan pariwisata internasional, memiliki kesadaran dalam pelestarian kearifan budaya local, sekaligus menjadi agen pelestari lingkungan. Kegiatan ini juga bermanfaat dalam upaya pengembangan jejaring Kerjasama perguruan tinggi dengan mitra luar kampus sehingga turut berkontribusi dalam Upaya pencapaian IKU Perguruan Tinggi.
“Harapan kami, pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan tim UNNES ini dapat berkontribusi dalam menguatkan kapasitas masyarakat terutama generasi muda agar dapat partisipasi aktif dalam proses pengembangan pariwisata karimunjawa bertaraf internasional di karimunjawa yang terus meningkat saat ini”, pungkas Ketua Tim Pengabdi, Kuncoro Bayu pada saat penutupan kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H