SEMARANG- Kepulauan Karimunjawa saat ini telah berkembang sebagai salah satu destinasi wisata maritim yang diminati wisatawan mancanegara. Sayangnya belum semua masyarakat memiliki kesiapan untuk menyambut datangnya wisatawan mancanegara tersebut, salah satunya karena masih lemahnya kemampuan berkomunikasi masyarakat setempat dalam bahasa internasional. Hal tersebut menjadikan kurang optimalnya partisipasi generasi muda setempat dalam aktivitas pariwisata yang menyasar wisatawan asing, serta ditambah dengan fenomena melunturnya kebudayaan lokal di kalangan generasi muda. Berangkat dari permasalahan tersebut, tim pengabdian FISIP UNNES atas dukungan LPPM UNNES menyelenggarakan program pengabdian dan pemberdayaan remaja Karimunjawa dalam mendukung kesiapan dalam mewujudkan pariwisata bertaraf internasional di Karimunjawa.
Program Pengabdian tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 - 27 Juli 2024 bertempat di Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Tim Pengabdi diketuai oleh Dr. Kuncoro Bayu Prasetyo S.Ant, M.A dan beranggotakan Dr. R. Soeharso, M. Pd., Nurul Fatimah S.Pd., M.Si, Latif Hendro Wibowo, S.Pd., serta lima mahasiswa yaitu Ulumul Huda, Nadia, Candra Prawira Utama, Putri Amelia, dan Gayyutri Naylacitra. program Pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan intensif selama selama tiga hari di Balai Desa Kemujan serta kegiatan outdoor di Pantai Carik. Program kegiatan diikuti 20 orang remaja anggota Karangtaruna Kompak Setigi Desa Kemujan yang masih bersekolah di jenjang SMA/MA. Muatan kegiatan antara lain Pelatihan Bahasa Inggris serta Workshop Pengenalan Kembali Warisan Seni Permainan Tradisional.
Kegiatan pengabdian ini disambut baik oleh Kepala Desa Kemujan, Bapak Mas’ud Wijayanto sebagai bentuk kerjasama dalam pengembangan SDM generasi muda di Desa Kemujan. “Terima kasih kepada tim dari UNNES sudah melaksanakan kegiatan Pengabdian di Desa Kemujan khususnya untuk pembelajaran kepada adik-adik siswa sekolah MA yang ada di Kemujan, Mudah-mudahan ini adalah awal dan bisa saling berkomunikasi, memberikan informasi, pelajaran kepada warga di sekitar, serta bisa berlanjut ke depannya”, demikian ujarnya. .
Program Pengabdian ini dilakukan secara terstruktur dan sistematis sejak hari pertama yang diawali dengan pelatihan berkomunikasi bahasa Inggris agar peserta memiliki kemampuan dan keberanian berkomunikasi dengan wisatawan asing, praktik kepemanduan wisata atau tour guiding dengan metode bermain peran), serta workshop permainan tradisional yaitu dakon dan bakiak tandem yang dilakukan indoor di balai desa maupun outdoor di Pantai Carik. Para peserta tampak sangat antusias dan berpartisipasi aktif di setiap sesi kegiatan “Kegiatan ini menyenangkan, menambah wawasan untuk kami yang masih butuh bimbingan dari kakak-kakak UNNES, serta menambah ilmu dan bisa belajar lebih jauh tentang bahasa Inggris dan dolanan tradisional”, ungkap Sholeh salah satu remaja yang menjadi peserta kegiatan.
Program pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memperluas jejaring kerja sama antara FISIP UNNES dengan mitra desa, khususnya Desa Kemujan, serta mampu meningkatkan kapasitas remaja Karimunjawa dalam berbahasa asing untuk mendukung pengembangan pariwisata internasional. “Harapan kami, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan tim UNNES dengan pelatihan bahasa inggris serta pengenalan kembali warisan budaya tradisional dapat menguatkan kapasitas masyarakat terutama generasi muda agar dapat partisipasi aktif dalam proses pengembangan pariwisata karimunjawa bertaraf internasional”, Ungkap Pak Bayu pada saat penutupan kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H