Mohon tunggu...
Kuncen Orba
Kuncen Orba Mohon Tunggu... profesional -

now here I stand as apart of kompasiana communities, to propose many idea's for better life in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Nyapres 2014, belum tentu Menang... Percaya Deeh!

13 November 2013   12:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:14 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13842863101219996941

[caption id="attachment_277689" align="alignleft" width="300" caption="RI-1 Kah 2014?"][/caption] Mencermati berbagai pemberitaan tentang Jokowi saat ini, itu tak ubahnya SBY di 2004. terlalu dibesar-besarkan dan diangkat melambung tinggi media. Di usung, dan digadang-gadang serta dipromosikan sebagai antitesis SBY. sebagai alternatif solusi calon pemimpin bangsa masa depan. namun apakah iya Jokowi sebagus itu? coba kita obyektif sedikit dalam menilai deeh.. begini, Kalau Jokowi menang Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, sebenarnya itu kemenangan yang wajar saja ditengah keterpurukan Partai Demokrat dan Koalisinya yang sedang dirundung musibah. terbongkarnya berbagai kasus korupsi yang menjerat kader demokrat dan partai koalisi mendorong para voter memenangkan kandidat Jokowi-Ahok ini. momentum nya memang tepat. Pas bangeed. yang sebenarnya, ditengah pilihan pihak Foke yang terkunci dengan Demokrat dan Koalisi. sentimen negatif memang sedang menyerang kubu ini, apalagi diterjang gontok-gontokan dengan wakilnya waktu itu. untuk skala sekecil DKI, loncatan manuferJokowi memenangkan Pilkada memang wajar saja. Tapi coba lihat, Pilkada Jawa Barat? Penguasa suara Jawa Barat adalah PKS. meskipun saat itu sedang dihajar kasus Sapi yang menjerat Presidennya, PKS tetap tidak goyah dan memenangkan Pilkada JABAR. meski terbantu momentum SAPI itu, toh keterbatasan waktu mengolah isu demi menggoncang suara Jawa Barat tidak mempan, meski ada kenaikan. Coverage wilayah Jawa Barat yang luas serta jumlah pemilih yang tinggi, membuat kubu yang mengusung Rieke DP waktu itu tidak bisa mengguncang voter PKS yang terkenal militan dan ideologis sekali. kasus berikutnya, Pilkada Sumatera Utara. meski dibantu dengan menghadirkan Jokowi sebagai Jurkam pun, kubu PDI-P tetep kalah. lagi-lagi kesandung ketika berhadapan dengan tokoh-tokoh yang diusung PKS. Coba ingat, betapa militannya Voter Golkar di Propinsi Banten, yang membuat Dinasti Atut berkibar, sampai SBY pun bermanufer sangat radikat demi menggoncang militansi Golkar di propinsi ini. "PEJAH GESANG NDEREK"  = HIDUP MATI NGIKUT." politik balas budi yang sangat efisien dan efektif. contoh tiga kasus Pilkada itu saja sudah cukup bukti bahwa Jokowi bukan jaminan bisa memenangkan Capres 2014. untuk skala kecil Jokowi yes laah. tapi untuk skala nasional, Jokowi bukan jaminan bisa menang NYAPRES. Kalau saat ini ada suara-suara, Jakarta Miniatur Indonesia? jelas ini opini sesat dan salah kaprah. menyandingkan Jakarta sebagai miniatur Indonesia adalah kesesatan yang nyata. Hal ini justru bisa membunuh karir Jokowi ke depan. kenyataan di lapangan tidak seperti itu. Pemilih di Indonesia itu beragam. paradigma "Pejah Gesang Nderek" masih sangat kuat menjerat di benak Sanubari rakyat kini. Ingat itu! loyalis Orba dan Golkar itu juga termasuk voter militan, seperti juga para voter PDI-P dengan basis Soekarnoisme nya. meski voter Golkar cenderung oportunis, tapi ditengah penegakan hukum bagi koruptor yang masih mengambang dan pendek serta ringanya hukuman bagi para koruptor kelas kakap, justru pilihan menarik bagi oportunis melalui jalur Golkar sangat terbuka. Pilihan naik kelas melalui jalur khusus Korupsi melalui Partai justru semakin diminati. Korupsi adalah pilihan naik kelas, naik kasta dalam tatanan masyarakat bagi para oportunis. Jadi saat ini masih ada paradigma, Berpolitik adalah jalur fast track untuk naik kelas menjadi kaya raya menjadi kader Partai dengan mengkorup uang negara dan peluang itu terbuka lebar. Jadi, Mendorong Jokowi Nyapres dengan menyuarakan "JAKARTA MINIATUR INDONESIA" justru menjadi kartu mati bagi PDI-P dan karir politik Jokowi sendiri ke depan. jadi para penggemar Jokowi waspadalah, hati-hati, sandungan masih terbuka lebar dengan jerat dan lubang-lubang jebakan yang sengaja dihembuskan lawan-lawan politik. 2014, Jokowi...? beluuuum tentuu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun