Mohon tunggu...
Kuncarsono Prasetyo
Kuncarsono Prasetyo Mohon Tunggu... Konsultan - Sejarah itu asyik :)

Tukang gambar yang interes pada sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kembalikan Artefak Makam Bersejarah Peneleh!

14 Maret 2020   02:25 Diperbarui: 18 Maret 2020   13:05 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu pagar besi terpaksa disandarkan karena relnya ditimpa paving | Dokpri

Tampak kaki kaki rangka atap yang dipotong dengan las | Dokpri 
Tampak kaki kaki rangka atap yang dipotong dengan las | Dokpri 

Kami sempat menghubungi salah satu kepala dinas untuk melayangkan protes, namun tidak direspons sampai proyek ini selesai.

Struktur pilar besinya dipotong dengan sengaja dengan peralatan las, dikumpulkan jadi satu dengan atap seng, hari berikutnya diangkut ke tempat lain menggunakan mobil bak terbuka. 

Perusakan dengan sengaja ini bermula dari pemotongan serampangan pohon-pohon di atas makam-makam itu oleh petugas yang sama. Akibat pemotongan batang-batang pohon itu berjatuhan di atap-atap makam yang sebenarnya sudah ringkih.

Namun, belakangan kebeblasan, atap-atap yang tidak tertimpa potongan pohon ikut dibongkar.

MASALAHKAN HAL PRINSIP

Saya tidak hendak memperdebatkan hal receh, yaitu tentang selera pilihan warna cat di makam ini pasca perbaikan. Apakah warnanya dibiarkan kusam, dan dilapisi clear agar dramatis di mata kamera? atau dilabur warna monochrome, putih hitam dengan aksen emas seperti beberapa yang nampak sekarang? Karena jika masih meributkan wilayah itu, sejatinya kita memperdebatkan selera, yang tentu tidak punya alat ukurnya.

Makam ini sebelumnya ada atapnya. Tampak disengaja dipotong, dan kondisi pakar dibiarkan miring | Dokpri
Makam ini sebelumnya ada atapnya. Tampak disengaja dipotong, dan kondisi pakar dibiarkan miring | Dokpri

Saya juga tidak mempersoalkan apakah perlu merekonstruksi struktur tembok yang rusak dengan penambalan, atau membiarkannya apa adanya.

Jika larut di isu ini, malah memperpanjang perdebatan klasik cara pandang antararkeolog selama ini tentang bagaimana ‘kubu’ pro rekonstruksi dan pro orisinalitas berbeda pendapat puluhan tahun lamanya.

Jika lebih cerdas, ada hal prinsip paling mendasar yang harus dimasalahkan, yaitu hilangnya sejumlah artefak makam bersejarah sekaligus menghilangkan fungsi struktur bangunan pagar akibat kegiatan kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun