Tetapi kenyataanya apakah Bung Karno tidak sayang? dia tegas menjawab dalam catatan Adams itu. "Tidak, aku sayang, tetapi seperti perasaan kakak ke adik, bukan berahi, " kilahnya.Â
Dia meyakinkan betapa wujud sayangnya itu digambarkan ketika Oetari suatu hari sakit. "Berkali-kali aku mengelap tubuhnya yang panas dengan alkohol dari ujung kepala sampai ke ujung jari kakinya. Namun, tidak sekali pun aku menjamahnya," tuturnya.  Â
"Kami tidur berdampingan di satu tempat tidur, tetapi secara jasmaniah kami sebagai kakak beradik," tukasnya.Â
Namun, pengakuan itu diragukan penulis buku biografi Bung Karno lainnya, Lambert Giebels. Menurutnya, Oetari  secara fisik memiliki daya tarik, karena sedang tumbuh menjadi remaja. Sedangkan Sukarno memiliki selera tinggi atas kecantikan dan keindahan. Sehingga mustahil, seorang pemuda tidak tertarik, setidaknya secara fisik, terhadap seorang gadis yang juga tumbuh  dewasa, dan secara persobal kenal baik.Â
Bahwa apa yang dikatakan (Sukarno) pada otobiografi itu adalah penghinaan bagi Oetari yang manis dan menarik itu," ucap Giebels, dikutip dari buku Istri-istri Soekarno.Â
BERSAMBUNG
BACA SAMBUNGANNYA: Cinta Pertama Bung Karno di Rumah Sederhana ini (3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H