Hari ini kalian saya ajak datang ke sebuah rumah sederhana di dalam lorong Peneleh Gang 7, Surabaya. Â Bangunan ini sebenarnya jamak di ceritakan, tentang sang pemiliknya, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto.Â
Tentang gerakan politiknya jaman kolonial yang ngidap-idapi, tentang murid-murid politiknya yang kelak saling bersimpangan jalan. Namun ada cerita yang sering luput. Yaitu tentang romansa cinta pertama Bung Karno. Asyeekkkk...Â
Adalah Siti Oetari Tjokroaminoto, gadis pertama yang memikat hati proklamator ini dan berlanjut ke pelaminan.Â
Rumah ini sebenarnya tidak terlalu besar. Ukurannya sekitar 6 meter x 10 meter. Dulu, ketika kisah ini terjadi, rumah ini memiliki halaman di belakang. Selain untuk kebun, ada dapur, kamar mandi, gudang. Termasuk di beberapa literatur menggambarkan bagian belakang rumah induk ini ada beberapa kamar kos. Sayang halaman belakang itu sekarang sudah tidak ada karena berdiri sebuah sekolah.Â
Baca Juga:Â Makam Gubernur Jenderal yang misterius
Masuklah di pintu utama! Kalian akan  disambut ruang tamu yang tidak begitu luas. Kira- kira ukurannya 6 meter x 3 meter. Dari ruang tamu ini terlihat lorong ke belakang, lorong  yang memisahkan dua kamar, kamar Pak Tjokro dan Kamar anak anak Pak Tjokro.Â
Lorong ini menuju halaman belakang. Ini termasuk satu-satuya akses ke tangga menuju 'kamar' besar di lantai dua yang ditinggali Bung Karno serta beberapa pemuda lain.Â
Itulah mengapa, cinta itu lama-lama muncul dari seorang remaja kepada bocah perempuan anak induk semangnya sekaligus guru politiknya.