Mohon tunggu...
Kuncarsono Prasetyo
Kuncarsono Prasetyo Mohon Tunggu... Sejarah itu asyik :)

Tukang gambar yang interes pada sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cinta Pertama Bung Karno di Rumah Sederhana Ini (1)

2 November 2019   08:15 Diperbarui: 4 November 2019   14:23 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Tjokroaminoto di Peneleh gang 7. (foto: Rachmad Juliantono)

Hari ini kalian saya ajak datang ke sebuah rumah sederhana di dalam lorong Peneleh Gang 7, Surabaya.  Bangunan ini sebenarnya jamak di ceritakan, tentang sang pemiliknya, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. 

Tentang gerakan politiknya jaman kolonial yang ngidap-idapi, tentang murid-murid politiknya yang kelak saling bersimpangan jalan. Namun ada cerita yang sering luput. Yaitu tentang romansa cinta pertama Bung Karno. Asyeekkkk... 

Adalah Siti Oetari Tjokroaminoto, gadis pertama yang memikat hati proklamator ini dan berlanjut ke pelaminan. 

Oetari saat berusia senja  
Oetari saat berusia senja  
Dia anak mbarep Pahlawan Nasional, HOS Tjokroaminoto. Usianya terpaut lebih muda enam tahun dari Bung Karno. Saat petama kali Bung Karno ngenger (indekost)  di rumah ini, usia Bung Karno 16 tahun dan Oetari masih 10 tahun. 

Rumah sederhana di dalam gang
Rumah sederhana di dalam gang
Semula memang tidak ada perasaan apapun, karena Bung Karno muda memang hanya seorang anak kos seperti anak-anak lainnya yang kos di rumah ini. Selain sekolah di HBS  (Hoogere Burger School) setingkat SMA, hari-hari Bung Karno disibukkan dengan nyatrik mengikuti aktifitas politik Pak Tjokro. 

Rumah ini sebenarnya tidak terlalu besar. Ukurannya sekitar 6 meter x 10 meter. Dulu, ketika kisah ini terjadi, rumah ini memiliki halaman di belakang. Selain untuk kebun, ada dapur, kamar mandi, gudang. Termasuk di beberapa literatur menggambarkan bagian belakang rumah induk ini ada beberapa kamar kos. Sayang halaman belakang itu sekarang sudah tidak ada karena berdiri sebuah sekolah. 

Baca Juga: Makam Gubernur Jenderal yang misterius

Masuklah di pintu utama! Kalian akan  disambut ruang tamu yang tidak begitu luas. Kira- kira ukurannya 6 meter x 3 meter. Dari ruang tamu ini terlihat lorong ke belakang, lorong  yang memisahkan dua kamar, kamar Pak Tjokro dan Kamar anak anak Pak Tjokro. 

Lorong ini menuju halaman belakang. Ini termasuk satu-satuya akses ke tangga menuju 'kamar' besar di lantai dua yang ditinggali Bung Karno serta beberapa pemuda lain. 

'Kamar' Bung Karno bersama teman temannya di lantai atas (foto Rachmad Juliantono)
'Kamar' Bung Karno bersama teman temannya di lantai atas (foto Rachmad Juliantono)

Itulah mengapa, cinta itu lama-lama muncul dari seorang remaja kepada bocah perempuan anak induk semangnya sekaligus guru politiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun