Mohon tunggu...
rival stiadi
rival stiadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa STEI BINA MUDA BANDUNG

nikmati dan rasakan, lalu setelah itu apa kita satu frekuensi? dan inilah kenyataanya, bahwa hidup memang seperti ini!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan untuk Hampa

10 April 2021   22:08 Diperbarui: 10 April 2021   22:13 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harapanku mulai terkikis dengan harapan yang baru

harapanku mulai enyah dengan semua PERBEDAAN

Hampaku mulai tersa begitu kau ucapkan TIDAK

Do'a ku mulai menyurut untuk mendo'akan mu

Terkadang hidup ini terlalu adil buatmu yang berada dibalik NORMAL

Sedangkan aku Merasa terASINGKAN dengan persamaan

Terkadang aku harus memisahkan antara rahasia dan perasaan

Sekarang tinggalah harapanku hanya untuk hampa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun