Suatu hala yang sangat merisaukan hati dan membuat panik setiap orang tua, jika memperhatikan dan mendapatkan anaknya, tiba-tiba menunjukkan perubahan sikapndan perilaku secara drastis dan tidak lazim atau tidak seperti biasanya. Kita pun akan menjadi cemas, jika melihat anak yang tadinya lincah, periang, dan tidak bisa diam, tiba-tiba berubah menjadi pemurung, cepat marah, sering melmaun, dan suka mengurung diri. Jika ditanya, anak malah membungkam seribu bahasa. Kadangkala dia hanya menjawab sekadarnya saja.
Nah, mengapa anak mudah dilanda depresi?
Kalau kita perhatikan, depresi ini sebenarnya dapat terjadi karena masalah yang umum terjadi dalam kehidupan. Bahkan ironinya, depresi bisa muncul karena masalah yang kita anggap biasa-biasa saja. Seperti sering diejek dan dijadikan objek olokgolokan teman atau dikucilkan teman. Akan tetapi, masalah tersebut dianggap serius sebagai beban yang luar biasa oleh anak, sehingga perasaaanya selalu tertekan.
Ada beberapa faktor yang disebabkan oleh anak depresi. Pertama, adalah faktor psikologis (sumber masalah yang menjadi pencetus, karakter kepribadian anak). Kedua, adalah faktor biologis (faktir keturunan dan faktor ketidakseimbangan zat-zat kimiawi dalam otak).
Apa tanda-tanda anak bisa dikatakan depresi?
- Sering merasa cemas, sedih.
- Kehilangan minat pada aktifitas yang diminati.
- Mudah capek
- Sulit berkonsentrasi
- Suka bengong
- Malas
- Gelisah
- Mudah marah
- Perubahan nafsu makan
- Merasa tak berdaya
- Merasa tak perlu tidur
- Tidak merasa punya masalah
Lalu, bagaimana cara mengatasi depresi pada anak?
Untuk mengatasi depresi yang melanda pada anak, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan, yaitu :
1.Dekatilah anak dengan penuh kasih sayangÂ
Jika kita perhatikan, anak menunjukkan perilaku tidak seperti biasanya atau anak memperlihatkan tanda-tanda depresi. Nah, pada saat awal inilah orang tua perlu memberi dosis cinta dan kasih sayang yang kuat kepada anak.
2.Bantulah anak untuk merasa lebih aman dan nyaman
Untuk menurunkan derajat kecemasan yang dihayati, anak membutuhkan suasana yang dapat menyejukkan hatinya. Misalnya, anak diajak rekreasi ke gunung, pantai, tempat permainan dan lain sebagainya. Selain itu, ajak anak bermain bersama. Dengan hal tersebut, membuat anak merasa dicintai dan dilindungi.