Mohon tunggu...
KHOIRUL UMAM
KHOIRUL UMAM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Kolaboratif Mengunjungi UMKM Desa Kemuningsarilor, Panti

30 Juli 2022   10:23 Diperbarui: 30 Juli 2022   11:14 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Mahasiswa KKN Kolaboratif 

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang.

Di setiap desa pasti ada yang memiliki UMKM yang bisa dikembangkan secara bertahap, dari proses produksi bahkan sampai proses penjualan dan peningkatan kualitas nilai jual. Selasa, 26 Juli 2022, Mahasiswa KKN Kolaboratif yang terdiri dari beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Jember yang terdiri dari Universitas Negeri Jember, Universitas Muhammadiýah Jember, Universitas Dr. Soebandi Jember, IAI Al-Qodiri Jember, dan STIE Mandala melakukan kunjungan ke tempat UMKM yang cukup dikenal oleh masyarakat di Kemuningsari Lor. Salah satu UMKM yang ditemukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti Jember adalah UMKM besek bambu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik sekaligus produsen dari UMKM besek bambu ini, dapat disimpulkan bahwa proses produksi anyaman besek bambu ini memerlukan waktu sekitar kurang lebih 3 hari untuk benar-benar bisa menjadi sebuah produk yang dapat langsung dijual di pasaran. Proses produksi selama 3 hari tersebut dimulai dari memotong bambu menjadi serat yang tipis, proses pengeringan, dan proses menganyam. Pada sesi wawancara, produsen juga menyampaikan jika proses penjualan besek kayu ini dilakukan secara langsung tanpa menggunakan media online. Produsen berkeliling untuk menjual besek yang telah dibuat dengan menggunakan sepeda motor bahkan sampai ke luar kecamatan. Produsen juga menitipkan besek bambu tersebut ke tempat jual beli peralatan dapur.

"Kadang jual sampai keluar Panti (kecamatan) terus dititipkan ke orang yang jual pecah belah barang dapur, Mbak." tutur produsen.

Dokumentasi Posko 153 KKN Kolaboratif
Dokumentasi Posko 153 KKN Kolaboratif

Mahasiswa KKN kolaboratif menemukan potensi untuk membantu UMKM besek ini berkembang secara bertahap yaitu dengan memperluas area penjualan besek bambu ini di dalam maupun di luar kota. Mahasiswa KKN Kolaboratif juga akan menggali potensi lain yang bisa membantu perekonomian warga sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun