Mohon tunggu...
Cahaya Kumalasari
Cahaya Kumalasari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

belajar menjadi istri yang baik dan ibu yang penuh kasih sayang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sehat dalam Makanan Indonesia

5 Juni 2014   23:10 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1401959548242317955

Ada banyak versi dalam pembuatan sate, namun hal yang mendasar biasanya adalah bahan.  Jika mengacu pada rasa sate Indonesia, maka harus kita bisa melihat fakta yang sebenarnya bahwa sate dibuat bukan dengan menggunakan kualitas daging di Jerman.  Sate adalah makanan khas yang asli Indonesia, dengan menggunakan daging terbaik versi Indonesia.  Masyarakat asli Indonesia secara tradisional mampu mengkombinasikan berbagai bahan yang tersedia di alam dengan cara yang sangat baik.

Jika parameter kualitas daging ternak Indonesia dibandingkan dengan negara barat tentu akan sangat jauh.  Dan saat ini tidak sedikit orang yang menggunakan parameter kualitas daging dari negara barat (Jerman) terkorelasi dengan parameter kesehatan.  Dalam pandangan pribadi, hal tersebut bukanlah pada tempatnya.  Parameter kualitas yang digunakan tidak bisa dilihat secara partial tetapi secara keseluruhan dalam menilai bahan pangan, yaitu dari bahan baku hingga makanan siap saji/santap.

Pertama kita bisa lihat menu makanan daging dibuat berdasarkan resep yang jauh berbeda antara kedua wilayah tersebut.  Di barat, umumnya daging dimasak dengan bumbu pelengkap utama yang sederhana, seperti bawang putih dan merica serta sedikit daun rempah.  Dagingpun dimasak dengan tempo yang relatif cepat.  Rasa utama yang dihasilkan merupakan rasa asli daging.  Oleh karena sederhananya bumbu dan proses yang dilakukan, untuk menghasilkan cita rasa yang lezat maka diperlukan daging kualitas A.  Perbedaan kualitas daging akan sangat mempengaruhi rasa yang dihasilkan.

Menilik resep makanan daging di Indonesia, maka dapat ditemukan ada banyak bumbu dan pelengkap yang diperlukan untuk membuat satu menu daging dan sering kali diperlukan waktu berjam-jam (atau berhari-hari) untuk memasaknya.  Misal dalam pembuatan rendang.  Namun untuk kualitas daging merupakan daging biasa yang berserat dan berlemak (mungkin tidak masuk kualifikasi sebagai daging yang berkualitas di barat). Bahkan jika kita mengkaji kuliner Indonesia, daging yang umum digunakan oleh masyarakat tradisional adalah daging kerbau yang berserat tinggi. Dari sisi ini, seolah kualitas bahan pangan yang diramu jauh sangat rendah dibanding daging di negara barat (maju).  Namun secara pribadi, yang muncul adalah kekaguman kepada nenek moyang yang telah memiliki pengetahuan begitu luas sehingga bisa meramu berbagai bahan yang ada menjadi makanan yang lezat dan sehat. Sehatnya makanan Indonesia karena kekayaan rempah yang dicampur ke dalam bahan makanan sehingga mampu menetralisir efek yang mungkin timbul.  Ada kunyit, lengkuas, jahe, daun salam, pala, ketumbar dan rempah lainnya yang pada penelitian dewasa ini dapat diketahui memiliki efek kesehatan.

Kembali kepada sate sebagai salah satu resep yang paling sederhana di Indonesia.  Sate merupakan potongan kecil daging yang ditusuk dengan sebilah bamboo kemudian dibakar hingga tercium aroma khas. Dalam resep kuliner asli, sate berasal dari daging dari ternak muda, bukan daging kelas satu.  Sate tetap menggunakan daging berlemak, bahkan memang potongan lemak diselipkan dibagian tengah antara daging. Lemak ini bisa berupa kulit atau lemak dalam area perut.  Lemak inilah yang menjadi salah satu kunci rasa nikmat dari sate.  Dan satu resep kunci yang nyaris tak boleh dihilangkan adalah penggunaan kecap untuk sate.  Kecap memberikan aroma khas sate Indonesia. Dan satu lagi kekaguman untuk nenek moyang, kecap memiliki fungsi kesehatan yang dapat meng-counter efek dari lemak yang digunakan dalam sate.  Berdasarkan penelitian di Korea, kecap yang berasal dari kedelai hitam mampu membantu menurunkan kolesterol, trigliserida dan mengurangi tekanan darah karena mengandung isoflavon dan antosianin yang dapat dapat memperbaiki profil lipid. Minyak kedelai yang terkandung dalam kecap memiliki asam alfa linoleat, sejenis asam lemak omega 3 yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung*.

Jadi siapa takut memasak ala Indonesia?  Gunakan lemak pada tempatnya untuk menghasilkan rasa yang pas, tambahkan bumbu yang tepat untuk meng-counter efek buruk dan ikuti metode tradisional dengan penuh kebahagiaan agar setiap masakan lahap disantap dengan penuh rasa syukur.

* http://www.go4healthylife.com/articles/5351/1/Mengintip-Manfaat-Sehat-Kecap/Page1.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun