Saya ngga tahu apa yg harus saya tulis sekarang... Tapi yg saya tahu, saya ingin menulis dan berbagi... Menulis apa saya tidak tahu... Berbagi apa juga tidak ada yg harus saya bagi... Okey mungkin saya bisa memanfaatkan kompasiana sebagai diary saya saja kali yah... hehehehhe...
Saya lagi ngga bisa tidur dan saya pikir menulis merupakan cara yg bijak untuk menghabiskan waktu. Sejujurnya ada hal yg mengganjal dalam pikiran saya yg menyebabkan saya tidak bisa tidur...
Entah mengapa yg ada di pikiran saya sekarang adalah 2 orang teman yg cukup lama saya kenal yg tadi datang kerumah untuk membicarakan rencana band kami yg hendak mengikuti festival. Setelah berbincang sedikit lama dan membahas tentang festival tersebut teman saya hendak pamit pulang. Tiba-tiba saja teman saya yg bernama si A yg sudah saya kenal sejak SMA menanyakan kepada teman saya si Q tentang rencana malam Minggu. Saya tidak dapat menangkap jelas apa yg mereka berdua rencanakan, yg pasti saya sudah dapat membayangkan apa yg akan mereka lakukan saat malam Minggu nanti. Mereka memiliki kecendrungan menegak minuman keras. Yups!!! seperti itulah mereka akan menghabiskan malam Minggu mereka.
Secara tak sengaja terceletuk kalimat yg menurut saya sedikit pedas keluar dari mulut si A kepada si Q yg intinya si Q hanya Insaf dari kebiasaan suka menegak miras jika hanya bulan Ramadhan datang. Sesungguhnya tidak ada yg salah dengan apa yg dikatakan si A. Apa yg si A utarakan adalah benar dan nyata mengenai si Q. Sementara si Q sendiri yg saya tahu dia memeluk dan mengakui bahwa agamanya adalah Islam dan Tuhan-nya adalah ALLAH, kitab sucinya adalah Al-Qur'an. Sementara saya sendiri adalah seseorang yg tidak memeluk agama manapun karena saya beranggapan bahwa saya belum pantas memeluk agama manapun. Apabila dilihat dari umur memang seharusnya saya sudah memeluk sebuah keyakinan. Tetapi saya memiliki pendapat lain mengenai kepercayaan. Walaupun begitu saya masih percaya dengan Tuhan. Dan apabila seseorang bertanya siapa Tuhan saya, saya akan menjawab Tuhan saya adalah Tuhan yg bernama Tuhan.
Saya memutuskan untuk tidak beragama karena saya belum merasa memiliki ikatan batin atau bahasa kerennya Chemistry kepada agama manapun... Menurut saya untuk dapat memeluk sebuah agama itu tidak hanya sekedar mempelajari bagaimana caranya kita bisa menjadi seseorang yg taat beragama, tetapi juga dibutuhkan kepercayaan bahwa agama yg kita pilih adalah agama yg mampu membimbing kehidupan kita di dunia agar tercapai suatu keseimbangan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan yg paling penting manusia dengan Tuhannya. Dan agama adalah CARA atau JALAN yg akan membantu manusia agar mencapai keseimbangannya dengan kaidah dan aturannya.
Sementara kaidah dan aturan-aturan setiap agama berbeda-beda namun memiliki satu tujuan yang semuanya mengajarkan kebaikan. Namun untuk menentukan agama mana yg akan kita pilih merupakan hal sulit. Tidak cukup kita hanya mempelajari dan tahu seluk-beluk dari agama tersebut. Tetapi juga dibutuhkan rasa cinta. Karena dengan cinta kita akan mampu mematuhi setiap kaidah dan aturan agama yg berlaku dengan perasaan ikhlas tanpa ada perasaan mengganjal dihati. Dan sudah pasti melakukan semuanya karena perasaan cinta kita kepada Tuhan. Kepercayaan itulah yg belum saya dapatkan dan saya rasa hanya uluran tangan Tuhan yg mampu memberikan kepercayaan itu kepada saya.
Namun pendapat teman saya berbeda dengan si Q. Bagi dia dengan dia beragama serta menjalankan apa yg mampu dia lakukan itu sudah cukup. Misalnya dengan berhenti minum miras hanya ketika bulan puasa itu merupakan hal yg cukup. Sementara di agama Islam mengharamkan minum miras atau apapun yg dapat memabukan. Yang sangat disayangkan dia adalah orang yg mengaku dengan bangga bahwa ia adalah muslim... Disini saya tidak menghakimi teman saya itu. Tetapi yg saya rasakan adalah sakit. Entah mengapa saya sangat merasa pilu dan ter-iris hatinya apabila mendengar ataupun melihat seseorang yg mengaku beragama tetapi perilakunya tidak menunjukan cinta kasih terhadap agamanya.
Banyak pertanyaan yg ada di kepala saya. Apakah seperti ini umat manusia sekarang??? Apakah tidak ada lagi orang yg benar-benar cinta kepada apa yg dianutnya??? Dan apakah tidak ada lagi orang yg cinta kepada Tuhan??? Apakah orang melakukan ibadah hanya karena takut akan neraka???
Saya bukanlah orang suci dan saya bukanlah orang yg baik yg patut untuk dijadikan rolemodel. Tetapi yg saya tahu saya mencintai Tuhan. Maka dari itu saya menjadi tidak beragama karena saya menghargai dan tidak mau mencoreng agama manapun karena ketidaksiapan saya untuk memeluk agama manapun. Tetapi suatu saat saya yakin saya akan memeluk satu agama yg sangat saya percaya dan saya cintai. Dan akan membawa saya semakin dekat dengan Tuhan. Dan untuk teman saya si Q semoga Tuhan selalu memberikan yg terbaik untuk hidupnya...amin...tidur ah...hehehehhehehe....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H