Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ite Inflammate Omnia (Yang Terekam dari Pengumuman Kelulusan dan Perpisahan Siswa Kelas IX Spentig Hewa Tahun Pelajaran 2021/2022))

16 Juni 2022   11:46 Diperbarui: 16 Juni 2022   12:06 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tema pengumuman kelulusan dan perpisahan siswa kelas IX Spentig Hewa. Dok.pribadi

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Wulanggitang pada hari Rabu (15/06/2022) mengadakan pengumuman kelulusan dan perpisahan siswa kelas IX tahun pelajaran 2021/ 2022. Acara yag berlangsung di aula Spentig Hewa, desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, dimulai pkl.10.00-12.30 WITA.

Hadir dalam kesempatan tersebut kepala SMPN 3 Wulanggitang, para pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 3 Wulanggitang, ketua komite SMPN 3 Wulanggitang, siswa kelas IX bersama orang tua, dan siswa kelas VII dan VIII.

Pengumuman kelulusan dan perpisahan siswa kelas IX ini dikemas dalam tema "Ite Inflammate Omnia". Sebuah pepatah Latin yang artinya "Pergilah dan kobarkan dunia". Tema ini merangkum sekaligus menggambarkan beragam dinamika dan seluruh proses yang telah dilalui oleh 108 siswa angkatan ke-XV Spentig Hewa ini.

Kepala SMPN 3 Wulanggitang menyerahkan amplop kelulusan kepada orang tua siswaa. Dok.pribadi
Kepala SMPN 3 Wulanggitang menyerahkan amplop kelulusan kepada orang tua siswaa. Dok.pribadi

Tiga tahun lalu, pada Juli 2019 siswa-siswi kelas IX ini memasuki jenjang pendidikan baru. Mereka beralih dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama. Satu semester menjalani proses pembelajaran secara normal di sekolah, awal semester dua, bulan Maret 2020 proses pendidikan berubah total ketika virus korona menyerang. Konsekuensinya sekolah ditutup dan siswa-siswa harus kembali ke rumah. Pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan dan diganti pembelajaran jarak jauh.

Sebagai siswa yang baru menjejaki jenjang pendidikan baru, siswa kelas IX ini menjalani proses pembelajaran yang tidak mudah. Mereka menghadapi situasi pendidikan yang tidak normal. Selain mempelajari  kurikulum yang berbeda dengan jenjang SD, mereka juga mesti menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran yang berbeda. Belajar dari rumah.

Siswa kelas IX berpose bersama guru. Dok.pribadi
Siswa kelas IX berpose bersama guru. Dok.pribadi

Siswa kelas IX ini adalah angkatan perdana "korona". Di mana masa belajar mereka sejak semester dua hingga semester enam di jenjang sekolah menengah pertama berjalan dalam jarak jauh. Sepanjang lima semester mereka menjalani pembelajaran dalam situasi korona. Dampak korona mereka rasakan sejak awal masuk SMP hingga tamat.

Belajar dalam kondisi pandemi korona tentu tidak mudah. Pembelajaran yang berjalan dalam situasi yang tidak lazim memiliki tantangan tersendiri. Kondisi ekonomi, geografis, dan infrastruktur pendukung yang minim membuat pembelajaran jarak jauh semakin sulit.

Lalu seperti apa pencapaian hasil belajar siswa kelas IX SMPN 3 Wulanggitang tahun pelajaran 2021/ 2022 selama masa darurat korona? Bagaimana pencapaian akhir siswa kelas IX ini setelah dua setengah tahun menjalani pembelajaran jarak jauh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun