Setiap siswa memiliki potensi, bakat, minat dan kemampuan. Tugas sekolah adalah memfasilitasi siswa mengembangkan potensi yang dimiliki tersebut. Karena itu dibutuhkan wahana yaitu kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah  untuk mengembangkan potensi peserta didik. Tujuannya untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, dan membentuk kepribadian siswa. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dijalankan di luar jam pelajaran. Dan fokusnya adalah potensi siswa di luar kemampuan akademik.
Penentuan kegiatan ekstrakurikuler di suatu sekolah harus didasarkan pada potensi dan minat peserta didik yang disesuaikan dengan kemampuan sekolah menyediakan sumberdaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
Ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler yang pertama adalah kegiatan yang wajib disiapkan sekolah. Siswa juga wajib mengikutinya. Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan yang harus diikuti oleh semua peserta didik di sekolah tersebut. Dalam kurikulum 2013, ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan pramuka. Jadi semua harus mengikuti kegiatan pramuka tanpa kecuali.
Ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang disiapkan sekolah dan siswa memilih sesuai minat, bakat, potensi yang dimiliki. Walau merupakan ekstrakurikuler pilihan, bukan berarti siswa boleh "tidak" memilih. Pilihan di sini artinya siswa "harus" memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakatnya. Seorang anak yang senang bermain bola kaki, misalnya, boleh memilih kegiatan ekstrakurikuler bola kaki.
Pada semester dua tahun pelajaran 2021/ 2022, ketika pembelajaran tatap muka di sekolah telah dijalankan, kegiatan ekstrakurikuler juga dihidupkan. Pelaksanaannya setiap hari Sabtu. Pembagiannya minggu pertama dan ketiga kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Minggu kedua dan keempat ekstrakurikuler pilihan.
Di Spentig Hewa adalah beberapa ekstrakurikuler pilihan yang ditawarkan sekolah. Salah satunya adalah jurnalistik. Kelas jurnalistik ini bertujuan membantu siswa mengembangkan potensi mereka dalam menulis. Bersama tiga orang guru, kami mendampingi anak-anak kelas jurnalistik untuk berlatih menulis.
Jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler jurnalistik sangat sedikit. Hanya 13 orang dari 275 siswa Spentig Hewa. Ini bisa dimaklumi karena dunia tulis menulis belum banyak digemari anak-anak usia SMP. Ke-13 siswa ini akan tercatat sejarah sebagai angkatan perdana kelas jurnalistik Spentig Hewa.
Hari ini, Sabtu (12/02/2022) adalah pertemuan kedua kelompok jurnalistik. Aktivitas anak-anak adalah berlatih menulis. Di tengah cuaca yang sangat tidak bersahabat hari; Hewa diguyur hujan sejak pagi. Semangat anak-anak kelompok jurnalistik berlatih menulis tidak surut. Sebuah awal yang baik dalam menulis.
Menulis memang tidak mudah. Tetapi juga tidak sulit. Menulis menjadi sulit bila kita tidak tahu apa yang harus ditulis. Kesulitan ini dialami oleh setiap penulis pemula; orang yang baru belajar menulis. Demikian yang dialami anggota kelompok jurnalistik hari ini. Bingung mau tulis tentang apa.
