Ancaman Covid-19 masih mengintai kita. Korban yang meninggal dan terpapar virus terus bertambah. Entah sampai kapan bencana ini akan berakhir, tidak ada seorang pun bisa memastikan. Antivirus penangkal dan obat penawar pun belum diciptakan hingga kini.
Di tengah ketidakpastian akan berakhirnya pandeminc Covid-19, dunia pendidikan melaksanakan satu kegiatan di penghujung tahun pelajaran: pengumuman kelulusan siswa tingkat akhir setiap jenjang pendidikan. Jenjang Sekolah Menengah Atas telah dilakukan beberapa waktu silam, dan kini jenjang Sekolah Menengah Pertama.
Jumat, 05 Juni 2020, SMPN 3 Wulanggitang (Spentig Hewa) mengumumkan kelulusan siswa kelas IX tahun pelajaran 2019/ 2020. Siswa angkatan tahun 2020 berjumlah 85 orang. Semua mereka telah menjalankan masa belajar di Spentig Hewa selama 3 tahun.
Untuk menamatkan pendidikan pada sebuah jenjang, ada kriteria yang harus dipenuhi oleh siswa. Siswa dinyatakan lulus apabila memenuhi criteria berikut: telah menyelesaikan semua program pembelajaran dari semester 1 sampai 6; memiliki nilai rata-rata 6,00; dan memiliki nilai sikap BAIK.
Berdasarkan kriteria tersebut, Kamis, 04 Juni 2020 dewan guru SMPN 3 Wulanggitang mengadakan rapat penentuan kelulusan siswa. Dan dari hasil rapat, semua siswa kelas IX tahun 2020 dinyatakan LULUS 100%.
Sebagaimana lazim, pengumuman kelulusan siswa dilakukan di sekolah. Namun situasi global yang masih dihantui pandemic Covid-19 dan karena itu berkumpul dalam jumlah yang banyak belum diizinkan, pengumuman dan penyerahan amplop kelulusan dibagi dalam klaster sesuai jarak domisili siswa.
Kluster tersebut antara lain: Hewa untuk siswa dari desa Hewa, Ojandetun untuk siswa dari Kokang dan Wodong, Pantai Oa untuk siswa dari desa Pantai Oa, Tabana untuk siswa dari Tabana, Watobuku untuk siswa dari Watobuku, Riang Baring untuk siswa dari Riang Baring, Lewoawan untuk siswa dari Buranilan dan Lewoawan.
Bapak/ Ibu guru Spentig Hewa dibagi dalam klaster tersebut. Dan untuk menyukseskan kegiatan ini, sekolah bekerja sama dengan pemerintah desa yang memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dengan menyediakan kantor kepala desa sebagai tempat kegiatan.
Bersama seorang rekan guru, saya ditugaskan untuk mengumumkan hasil kelulusan di Pantai Oa. Acara dimulai pkl. 09.00 pagi. Hadir dalam acara tersebut 7 orang siswa kelas IX bersama orangtua mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Pak Yanto Liwu, mewakili pimpinan lembaga menjelaskan kegiatan pengumuman kelulusan terpaksa harus dilakukan dalam nuansa sederhana dan suasana sepi seperti ini. Kriteria kelulusan juga dipaparkan. Dan tentu saja ucapan terima kasih kepada orangtua yang telah mempercayakan lembaga SMPN 3 Wulanggitang untuk mendidik anak-anak mereka; juga kerja sama serta kontribusi yang diberikan demi kemajuan sekolah.
Saya, dalam kesempatan tersebut memberikan motivasi kepada siswa yang akan menamatkan jenjang pendidikan sekolah menengah untuk terus belajar. Belajar bukan hanya untuk sekolah tetapi untuk hidup. Non scholae sed vitae discimus, begitu bunyi pepatah Latin yang saya sitir untuk memotivasi mereka. Sekolah boleh selesai tapi belajar harus terus dilakukan. Pendidikan boleh ditamatkan, tetapi belajar tidak mengenal kata akhir.