Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Buruh dalam Kenangan Saya

1 Mei 2020   16:34 Diperbarui: 1 Mei 2020   16:32 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh International  atau May Day. Di berbagai Negara peringatan May Day dirayakan secara khusus. Di Indonesia peringatan Hari Buruh dijadikan hari libur nasional.

Menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur nasional tentu punya alasan mendasar. Ini adalah bentuk penghormatan akan dedikasi dan kerja keras para buruh bagi pembangunan dan kemajuan negara Indonesia. Para buruh adalah pejuang di garis depan pembangunan bangsa. Tidak berlebihan bila kaum buruh dihormati sebagai pahlawan pembangunan.

Dalam perjalanan sejarah, peringatan Hari Buruh di tanah air sempat mengalami pasang surut. Pertama kali dilakukan pada zaman Orde Lama. Namun ketika Orde Baru berkuasa, peringatan Hari Buruh dilarang. Hingga ketika Reformasi bergulir Hari Buruh kembali dirayakan.

Peringatan Hari Buruh di negeri ini identik dengan unjuk rasa. Setiap tangaal 1 Mei, para pekerja turun ke jalan. Tidak hanya di ibu kota negara, hampir di semua propinsi para pekerja berjuang menuntut hak-hak mereka melalui parlement jalanan. Solidaritas terhadap nasip kaum buruh datang dari berbagai pihak.

Demonstrasi pada Hari Buruh juga diikuti mahasiswa yang merasa prihatin dengan nasip para pekerja di tanah air. Karena banyaknya massa yang ikut dalam menyuarakan aspirasi kaum buruh tidak jarang terjadi bentrok antara aparat keamanan.

Memang harus diakui bahwa nasip kaum pekerja di Indonesia masih memprihatinkan karena itu upaya memperjuangkan nasip para pekerja harus dilakukan melaui semua lini.

Agar perjuangan akan hak para pekerja lebih terarah dan terorganisir, dibentuk organisasi atau perkumpulan yang menghimpun para pekerja di seluruh Indonesia. Melaui organisasi inilah aspirasi para pekerja disuarakan.

Beberapa organisasi buruh tanah air pun terbentuk. Seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Serikat Buruh Nusantara, Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), Gabungan Serikat Buruh Mandiri (GSBM), Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), dll.

Ketika berbagi cerita soal kerja, masing-masing kita tentu punya cerita dan kenangan tersendiri. Tentang jenis pekerjaan yang dijalani, upah yang diterima, teman kerja, majikan, dan pengalaman lainnya suka maupun duka lainnya. Saya -- sebagaimana Anda - punya catatan pengalaman kerja sebelum memiliki pekerjaan tetap sekarang ini sebagai guru.

Tahun 2001 ketika menyelesaikan pendidikan SMP saya tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMA karena alasan tertentu. Saya harus "beristirahat" selama setahun dari dunia pendidikan. Selama waktu istirahat ini, saya ikut membantu Bapak bekerja. Bapak adalah seorang tukang (bangunan). Sebagai tukang bangunan, Bapak sering mendapat panggilan dari orang yang ingin membangun rumah.

Selama setahun membantu Bapak, ada 3 (kalau saya tidak salah ingat) rumah yang kami bangun. Saya bersyukur karena punya pengalaman dan ikut membantu Bapak bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun