Mohon tunggu...
Kul Nivi
Kul Nivi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ISI Surakarta

seorang mahasiswa yang hobi membuat kerajinan tangan atau DIY menjadi produk yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pelestarian budaya Banten artefak terwengkal melalui karya kebaya modern berpola rajut crochet

25 Januari 2025   12:43 Diperbarui: 25 Januari 2025   12:43 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kebaya lilac buddleja (sumber : Kul Nivi, 2024)

Sebagai bagian dari implementasi program MBKM Mandiri FSRD ISI Surakarta mahasiswa Prodi Kriya menjalankan program proyek independen tahun 2024 yang dilakukan oleh mahasiswi Kul Nivi dan bekerja sama dengan Poyeng HobbY.

Proyek utama dalam program ini melestarikan kebudayaan banten yaitu ragan hias artefak terwengkal melalui karya kebaya modern berpola rajut crochet. dikerjakan selama kurang lebih empat bulan mulai dari tanggal 2 Oktober - 20 Desember 2024.

Kesultanan Banten, yang berdiri pada tahun 1552 Masehi di kawasan strategis Selat Sunda, menjadi saksi kejayaan Islam dan pusat perdagangan maritim selama hampir tiga abad. Bukti peninggalan sejarah dan kebudayaan Banten yang kaya, seperti artefak Terwengkal abad ke-17, terus menjadi sumber inspirasi pelestarian warisan budaya Nusantara. Artefak Terwengkal, yang ditemukan di wilayah Sukadiri, Panjunan, dan Banten Lama, mencerminkan akulturasi budaya dengan motif ragam hias yang khas dan beragam, mulai dari elemen geometris, flora, hingga tema kehidupan sehari-hari.

Salah satu inovasi pelestarian budaya tersebut kini diwujudkan melalui karya tugas akhir berjudul "Ragam Hias Artefak Terwengkal Sebagai Sumber Ide Penciptaan Pola Rajut Crochet Aplikasinya Pada Busana Kebaya". Karya ini memadukan motif khas artefak Terwengkal dengan teknik rajut crochet untuk menghasilkan busana kebaya modern yang memadukan tradisi dan inovasi.

Eksplorasi Seni dan Budaya Lokal
Proses penciptaan karya ini dimulai dengan eksplorasi mendalam terhadap ragam hias artefak Terwengkal. Sebanyak 10 motif utama, termasuk motif flora dan ornamen botani, dipilih sebagai inspirasi pola rajut crochet. Penelitian juga dilakukan terhadap tekstur, warna, dan bentuk yang sesuai dengan karakteristik busana kebaya modern.

Proses Penciptaan dan Hasil Karya
Tahapan eksplorasi hingga perwujudan melibatkan analisis visual, sketsa desain, dan pengembangan pola rajut. Hasilnya adalah tiga karya utama:

  1. Lilac Buddleja -- Kebaya dengan dominasi warna lilac, dihiasi motif bunga ungu muda yang elegan dan harmonis.
  2. Blue Hortensia -- Kebaya biru muda dengan detail rajut motif bunga dan tali asimetris pada bagian belakang, menciptakan kesan feminin dan dinamis.
  3. Pink Sakura -- Kebaya pink pastel dengan lengan balon bertekstur rajut yang menonjolkan kelembutan dan keanggunan.

Setiap karya dirancang dengan mengutamakan kesatuan desain, kerumitan teknik rajut, dan kesungguhan dalam menonjolkan nilai estetika, sebagaimana dijelaskan oleh teori estetika Monroe Beardsley.

Inovasi yang Mendukung Pelestarian Budaya
Selain berfungsi sebagai simbol pelestarian budaya, karya ini menjadi bentuk edukasi bagi generasi muda mengenai pentingnya warisan lokal. Busana kebaya dengan teknik rajut crochet ini juga mendorong penerapan motif tradisional ke dalam tren mode modern, sehingga relevan dengan gaya hidup masa kini.

Dukungan untuk UMKM Lokal
Melalui pengembangan karya seni ini, diharapkan sentra kerajinan Banten seperti Bumijaya Serang dan komunitas UMKM lokal dapat semakin berkembang, memproduksi produk-produk inovatif yang mengangkat kekayaan budaya Banten ke kancah nasional dan internasional.

Karya ini merupakan bukti nyata bahwa warisan budaya dapat dilestarikan dengan sentuhan kreativitas, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern tanpa kehilangan nilai tradisionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun