Siti Khuzaima, atau yang akrab di panggil Ima ialah seorang mahasiswa dan aktivis, yang telah lama menggunakan media sosial untuk menyuarakan kondisi terkini di Palestina. Berawal dari kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan, Ima merasa terpanggil untuk berbagi informasi yang jarang diberitakan di media mainstream. "Saya mulai tertarik dengan isu Palestina sejak remaja," ungkap Ima. "Ketika melihat ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina, hati saya tergerak untuk melakukan sesuatu. Melalui media sosial, saya bisa berbagi informasi dan mendorong lebih banyak orang untuk peduli."
Empati Ima terhadap rakyat Palestina tidak timbul begitu saja. Saat masih sekolah, Ima kerap membaca berita mengenai konflik di Palestina. Setiap kisah tentang kekerasan dan penindasan menyentuh hatinya. "Saya merasa perlu melakukan sesuatu, meskipun hanya hal kecil," ujarnya. Dengan tekad dan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai sumber, Ima mulai menyebarkan informasi melalui akun media sosial pribadinya.
Media sosial telah menjadi sarana yang amat efektif dalam penyebaran informasi. Berbagai platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok memungkinkan pesan tersebar dengan cepat dan menjangkau audiens yang luas. “Media sosial memungkinkan individu dan kelompok untuk menyuarakan pendapat dan memperjuangkan hak mereka dengan lebih mudah dan cepat” ucap Dr. Ing. Rini Puspa Sari, M.Kom., pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2021, sebanyak 73% responden di Indonesia mendapatkan berita dari media sosial. "Media sosial tidak hanya memfasilitasi akses informasi, tetapi juga memungkinkan terjadinya diskusi dan mobilisasi massa," tambah Dr. Ing. Rini Puspa Sari, M.Kom. Dengan menggabungkan kekuatan ini, kita dapat membangun kesadaran yang lebih luas dan mendorong aksi nyata.
Ima memanfaatkan platform Instagram untuk membagikan berita, foto, dan video yang menunjukkan kondisi nyata di Palestina. "Saya selalu memastikan bahwa informasi yang saya bagikan adalah valid dan berasal dari sumber yang terpercaya," jelas Ima. "Dalam dunia yang penuh dengan berita palsu, sangat penting untuk menjaga kredibilitas."
Melalui usahanya yang gigih, Ima berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli dan bertindak. "Saya berharap masyarakat Indonesia dan dunia dapat melihat apa yang terjadi di Palestina dan merasa tergerak untuk bertindak," ujarnya. "Jika kita bisa bersatu dan menunjukkan solidaritas, kita bisa membuat perubahan."
Ima percaya bahwa setiap orang memiliki peran dalam memperjuangkan keadilan. "Tidak semua orang harus menjadi aktivis, tapi setiap orang bisa melakukan sesuatu. Entah itu menyebarkan informasi, mendonasikan dana, atau berdoa, setiap tindakan kecil bisa berdampak besar," katanya dengan penuh semangat.
Akhir kata, Ima berharap semakin banyak orang yang terketuk hatinya untuk ikut serta dalam membela Palestina. "Kita harus ingat bahwa kemanusiaan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan teknologi di tangan kita, tidak ada alasan untuk tidak peduli. Mari kita gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan dan mendukung saudara-saudara kita di Palestina."