Mohon tunggu...
kuliahasmaputrihasani
kuliahasmaputrihasani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Fakultas Kedokteran

Saya seorang mahasiswi kedokteran dengan semangat belajar dan dedikasi tinggi untuk memahami ilmu kesehatan. Selain mendalami studi medis, saya juga memiliki ketertarikan pada seni dan menulis, sebagai cara untuk mengekspresikan diri dan berbagi wawasan. Berharap dapat menjadi dokter yang tidak hanya kompeten, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tren Hidup Berkelanjutan : Langkah Kecil dengan Dampak Besar untuk Bumi

14 Desember 2024   09:23 Diperbarui: 14 Desember 2024   09:21 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tren Hidup Berkelanjutan : Langkah Kecil dengan Dampak Besar untuk Bumi

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat. Fenomena perubahan iklim, polusi plastik, dan krisis energi global mendorong banyak individu untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan. Tetapi, bagaimana sebenarnya langkah kecil kita dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian bumi?

Mengapa Hidup Berkelanjutan Itu Penting?

Menurut laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu rata-rata global telah meningkat sebesar 1,1 derajat Celsius sejak era pra-industri, dan dampaknya mulai terasa di seluruh dunia. Banjir, kekeringan, hingga gelombang panas yang ekstrem menjadi bukti nyata bahwa bumi membutuhkan perhatian kita.

Selain itu, data dari National Geographic menyebutkan bahwa lebih dari 8 juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahun, merusak ekosistem laut dan mengancam kehidupan biota laut. Dengan hidup lebih berkelanjutan, kita bisa membantu mengurangi kerusakan ini.

Langkah-Langkah Sederhana untuk Hidup Berkelanjutan

Berikut adalah beberapa langkah kecil yang bisa Anda lakukan:

  1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai Membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum ulang, dan menghindari sedotan plastik adalah kebiasaan kecil yang bisa berdampak besar. Menurut laporan dari The Ocean Conservancy, penggunaan plastik sekali pakai merupakan salah satu kontributor terbesar polusi laut.
  2. Pilah Sampah dan Daur Ulang Memisahkan sampah organik dan anorganik dapat mempermudah proses daur ulang. Beberapa kota di Indonesia, seperti Surabaya, bahkan telah menerapkan program daur ulang plastik menjadi bahan bakar alternatif.
  3. Konsumsi Secara Bijak Memilih produk lokal dan musiman tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari transportasi barang. Menurut World Resources Institute (WRI), sektor pertanian menyumbang sekitar 24% dari total emisi gas rumah kaca global.
  4. Hemat Energi Menggunakan lampu LED, mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan, dan beralih ke energi terbarukan adalah cara sederhana untuk mengurangi konsumsi energi.
  5. Tanam Pohon atau Berkebun di Rumah Pohon membantu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Jika tidak memiliki lahan besar, Anda bisa memulai dengan menanam tanaman kecil di pot atau berkebun vertikal.

Dampak Positif dari Hidup Berkelanjutan

Hidup berkelanjutan tidak hanya baik untuk lingkungan tetapi juga untuk kesehatan dan ekonomi. Dengan mengurangi konsumsi plastik dan bahan kimia, misalnya, Anda juga melindungi diri dari paparan zat berbahaya. Selain itu, beralih ke transportasi ramah lingkungan, seperti bersepeda atau berjalan kaki, membantu meningkatkan kebugaran tubuh.

Kisah Sukses Hidup Berkelanjutan

Banyak komunitas di Indonesia telah membuktikan bahwa perubahan kecil bisa menghasilkan dampak besar. Contohnya adalah komunitas Bank Sampah Malang yang berhasil mengelola ribuan ton sampah setiap tahunnya, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya daur ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun