Mohon tunggu...
KUKUHW
KUKUHW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri PP RIYADHOTUL ULUM DAN MAHASISWA UNIVERSITAS ITECH METRO

Saya adalah seorang mahasiswa dari universitas ITech Metro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Radikalisme di Indonesia

16 Desember 2021   09:49 Diperbarui: 16 Desember 2021   10:11 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengalaman ini saya rasakan ketika ayah saya menyarankan saya untuk mondok di pondok pesanter Roudhotul Jannah Sidokerto,Lampung Tengah.ketika itu saya masih meninjak sekolah awal madrasah aliah,pada saat itu saya tidak tahu menahu tentang apa itu Ormas HTI dan apasih yang dipelajari di  dalam HTI itu?. 

Perkenalkan nama saya Kukuh wicaksono, saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya di ponpes yang bernaung pada hti, ponpes Roudhotul Jannah adalah pondok yang diasuh oleh Bpk.Suyono,bapak suyono adalah salah satu tokoh yang melanjutkan ajaran hizbutahrir indonesia beliau bukanlah lulusan dari pondok pesantren melainkan beliau hanyalah lulusan pendidikan guru agama PGA,ini saya ketahui dari pengalaman saya yang dulunya saya sebagai santri kesayangan beliau pada masanya,pada waktu itu banyak sekali para wali santri merasa tertipu merasa ditipu karena pada bachgrounya ponpes ini adalah ponpes yang berfaham atau beraliran Nahdhotul ulama, termasuk orang tua saya,saya tersadar semua ini ketika saya berada di pondok selama tiga bulan,disana tidak ada kegiatan upacara bendera,pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ,ataupun pramuka,setelah saya selidiki ternyata disitu menganut prinsip Ormas HTI, apasih HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) itu?.jadi hizbuttahrir indonesia adalah organisasi yangbertujuan untuk mendirikan negara yang berbasis kehilafahan atau negara islam,dan gerakan mereka setelah saya tahu adalah untuk mencari anggota sebanyak-banyaknya,dengan cara mempengaruhi supaya orang mau mengikuti kajian dari organisasi mereka,mungkin ormas ini sudah dibubarkan di indonesia pada tanggal 19 juli 2017 dengan alasan :

- Ormas HTI adalah ormas yang berbadan hukum,ormas ini tidak memberikan dampak positif terhadap gerakan pembangunan nasional

- gerakan ini telah melanggar azaz-azaz hukum yang tertera di UUD Nomor 17 tahun 2013

- dan ormas ini telah menimbulkan tindakan ketidaknyamanan terhadap ketertiban di masyarakat  

dari ulasan inilah saya menyimpulkan bahwa saya ini telah masuk kedalam lubang buaya di pondok tersebut masih tersusun rapih ajaran radikalisme,dan disana banyak sekali kekerasan-kekerasan yang dilakukan terhadap para santri yang tidak mau menurut terhadap apa yang diajarkan,hal ini termasuk saya rasakan di tempat tersebut saya mengalami banyak tekanan-tekanan psikologis yang membuat saya hampir putus asa, saya masih memegang teguh pendirian saya terhadap ajaran yang di ajarkan oleh ulama' salafussalihin atau para ulama' Nahdhotul Ulama' sehingga pada saat saya berada di ponpes tersebut saya berpikiran untuk keluar dari ponpes tersebut, akan tetapi tidak semudah itu ternyata orang tua saya telah dipengaruhi atau didoktrin oleh para ustadz HTI untuk mendukung anaknya mempelajari ilmu di tempat tersebut,alhasil saya tidak bisa keluar dari tempat tersebut,saya terus mendapatkan amarah dari kedua orang tua saya,yang membuat saya semakin kecewa resah dan putus asa,akan tetapi dengan pertolongan allah saya mendapatkan jalan keluar dari permasalahan tersebut,ketika saya berada di pondok mengalami berbagai tekanan,saya memutuskan untuk keluar secara diam-diam keluar dilingkungan pondok untuk mencari seorang guru yang sesuai dengan sanad ulama' salafussalihin, kemudian saya bertemu dan bersilahturahmi kepada beliau yang pada saat itu beliau hanyalah kiai kampung yang mengajar ngaji kepada orang-orang tua,ternyata kediaman beliau tidak jauh dari pondok tempat saya menetap,akhirnya saya mendapatkan kesempatan oleh beliau untuk mengikuti kajian ilmu di majlis beliau.

hal ini saya lakukan berulang kali, keluar pondok tanpa izin dan mengikuti kajian beliau,kenapa beliau memberikan saya kesempatan untuk mengikuti kajianya karena beliau sangat memahami ajaran bahkan keadaan dari pondok yang saya diami,setelah saya mengikuti beberapa pertemuan akhirnya saya dipanggil oleh pengurus pondok pada saat itu hampir seluruh santri menyaksikan dan seluruh pengurus di panggil dan saya pada saat itu menerima hukuman yang membuat saya sangat terpukul dengan apa yang dilontarkan kepada saya,saya dihukum dan langsung di usir pada waktu itu juga ,orang tua saya juga dipanggil ke pondok dan menyaksikan saya di hukum dan di keluarkan ,pada saat itu orang tua saya menangis dan kecewa dan saya pun terpukul dengan kejadian tersebut,dan saya hanya bisa berkhuznuzan dan berkeyakinan bahwasanya allah akan berikan yang terbaik untuk hambanya,akhirnya saya keluar dari pondok dan pindah pondok yang sesuai dengan ajaran ulama' salafusalihin.

baca juga di situs santri klik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun