guru pada posisi yang sangat strategis. Tidak lagi sekadar pengajar, guru dalam kurikulum ini berperan sebagai arsitek pembelajaran yang inovatif dan berfokus pada pengembangan karakter, kreativitas, dan kemandirian siswa. Peran Guru dalam Kurikulum Merdeka:
Kurikulum Merdeka, sebuah inisiatif besar dalam dunia pendidikan Indonesia, menempatkan- Fasilitator Utama: Guru menjadi fasilitator utama dalam proses pembelajaran. Mereka menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, merangsang pemikiran kritis, dan mendorong siswa untuk aktif mencari tahu.
- Pemandu Pembelajaran: Guru berperan sebagai pemandu yang membimbing siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Mereka membantu siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan mengembangkan keterampilan abad ke-21.
- Penilai Kompetensi: Guru tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga memantau perkembangan kompetensi siswa secara berkelanjutan. Penilaian dilakukan dengan berbagai cara, baik secara formatif maupun sumatif.
- Inovator Pembelajaran: Guru diharapkan terus mengembangkan diri dan mengadopsi berbagai inovasi dalam pembelajaran. Mereka dapat memanfaatkan teknologi, metode pembelajaran yang beragam, dan sumber belajar yang bervariasi.
- Pengembang Karakter:Â Selain menguasai materi pelajaran, guru juga berperan penting dalam mengembangkan karakter siswa. Nilai-nilai seperti integritas, gotong royong, dan rasa tanggung jawab perlu ditanamkan sejak dini.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki peran yang sangat sentral. Mereka adalah arsitek pembelajaran yang merancang pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Maaf, paragraf di atas adalah jawaban idealnya jika muncul pertanyaan, "Di mana peran seorang Guru di dalam Kurikulum Merdeka?" .
Kedudukan atau marwah Guru secara definitif dan aplikatif seringkali berseberangan. Bisa jadi marwah tersebut perlahan terkikis karena memang perilaku Guru itu sendiri atau murid yang tanda kutip belum paham bagaimana caranya memuliakan Guru.Â
Baru-baru ini ada salah seorang Guru pemilik akun Facebook Andi Nurhikmah dalam reels-nya membagikan konten video refleksi pendidikan yang menjelaskan suatu fenomena "Adab Kursi Guru". Video berdurasi 32 detik tersebut telah disukai oleh 5,6 ribu penonton, disebarkan oleh 2,4 ribu penonton, dan dikomentari hingga 612 orang.Â
Apa yang menarik ? Sudut pandang konten kreator yang menjadikan Kursi Guru sebagai aktor utamanya. Berikut narasi videonya,
***
Dulu, tempat ini begitu sakral bagi kami (Guru)
Tempat ini sangat kami hargai
Karena tempat ini adalah singgasana Guru kami
Tapi, itu DULU
(Berpindah ke tayangan murid yang duduk di kursi Guru)