Mohon tunggu...
Ayu Wulandari
Ayu Wulandari Mohon Tunggu... -

Senang mengamati. Itu saja ^__^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Machu Picchu Kecil di Jawa Barat

7 Mei 2011   04:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:59 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sumber: cavepainters.blogspot.com . Maka salahkan saja animasi The Emperor's New Grooveyang mengenalkan nama Cuzco pada telinga dan ingatanku. Maka salahkan saja rasa penasaranku hingga akhirnya kutemukan Machu Picchu dengan segala kesukaan meretas padu. Khayalku segera terpenuhi dengan kehidupan wara-wiri ala ratusan tahun lalu. Aku mengagumi. Aku menyukai garis besar detail dari kompleks reruntuhan yang terletak pada ketinggian sekitar 2350 m di atas permukaan laut tersebut. Itulah salah satu jejak Kerajaan Inka, dipercayai sebagai situs keagamaan pada masanya karena berada di tempat yang paling tinggi dan dikeliling pegunungan. . Beberapa pihak mencoba memetakan kembali situs penyimpan cerita sejarah ini untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apa saja yang ada di sana. Hasil penggambaran itu menegaskan bahwa, ya, disinilah suku Inka memusatkan peribadatannya pada Dewa-dewa mereka. Pemujaan, persembahan, ritual. Tak heran jika ada satu kesan yang masih begitu kuat jika melihat Machu Picchu dari beberapa sudut tertentu dan dalam kondisi tertentu. Boleh percaya, boleh juga tidak. Itu hak pribadi masing-masing. . sumber: www.moon.com . Pun kemudian. Tak ada kebetulan yang sepenuhnya kebetulan terjadi. Tuhan semata-mata tampak tak terduga hanya karena para ciptaan-Nya tak pernah benar-benar mengetahui apa yang telah Ia persiapkan sejak pertama kali ruh dihembuskan ke setiap tubuh kasar hampa. Seperti itulah kemudian ketika aku menerima dengan senang hati kaki-kaki lemahku menapaki undakan demi undakan yang lebih menyiratkan langkah lebar para pengunjungnya terdahulu. Udara terasa menipis sebentar, menebal, menipis, lalu melapang lagi. Bayangkan saja ada sekitar 350 - 370 anak tangga yang harus dilalui dengan kemiringan sekitar 45 derajat! Namun semuanya segera terbayar demi melihat apa yang tertinggal di bawah. Perhatikan gambar di bawah! Terlihat teras pertama situs megalitik Gunung Padang Cianjur yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur; merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak terbesar di Asia Tenggara (LB: +/- 900 m2, LA: +/- 3 ha) . 05.06.2010 :: Gunung Padang, Cianjur . Bebatuan yang tertinggal di situs megalitik ini unik. Ada bebatuan yang cenderung berbentuk balok-balok panjang (tampaknya dijadikan pilar bangunan), ada pula bebatuan yang mengingatkan pada Batu Menhir (pernah lihat gambar batu yang selalu dibawa-bawa Obelix?). Susunannya pun langsung dengan mudah membantuku berimajinasi. Ada yang tampak seperti rumah, ada pula yang tampak seperti pusat pelaksanaan ritual tertentu. Belum lagi dengan temuan sekelompok bebatuan yang tampaknya lebih pantas dinyatakan sebagai alat musik di bawah satu pohon besar, letaknya di teras kedua. Belum lagi dengan temuan beberapa benda yang dikenal sebagai "sarana" pemujaan. Belum lagi dengan temuan pusat energi terbesar di teras keempat. Situs Gunung Padang Cianjur ini berada pada ketinggian 885 m di atas permukaan laut dan dikelilingi perbukitan. Tak salah jika kemudian muncul dugaan bahwa situs ini merupakan situs keagamaan pada masanya. Tak berbeda fungsi dengan Machu Picchu. . Sketsa Situs Megalitik Gunung Padang Cianjur - Budi Brahmantyo . Nah! Sudahkah menarik garis hubung antara keduanya, Kuk?! ^_^ kau sudah menginjakkan kaki ke satu situs keagamaan sebelum sepenuhnya mewujudkan impian untuk sampai di situs keagamaan lainnya yang lebih besar! Kau kelak akan berada di tempat yang lebih tinggi dengan segala yang bisa jadi membuatmu membuncahkan kekaguman entah berapa kali lipat dibandingkan apa yang engkau perlihatkan ketika tiba di Gunung Padang Cianjur! Tuhan sudah menuntunmu dengan tepat bukan?! ~_~ Machu Picchu kecil di Jawa Barat ini menjadi gerbang pembuka menuju Machu Picchu yang sesungguhnya! *amiiiin* . Aaahh.. yaaa.. ya! Kenapa aku baru menyadarinya selewat di awal bangun tidur barusan tadi sih ya?! ^_^ tak ada kebetulan yang sebenar-benarnya kebetulan. Aku tak lagi ingin menyalahkan animasi The Emperor's New Groove yang mengenalkan nama Cuzco pada telinga dan ingatanku. Itulah awal segalanya ini ~_~ hingga aku menginjakkan kaki di situs megalitikum Gunung Padang Cianjur, Machu Picchu kecil di Jawa Barat. * * * Referensi:

  • Wikipedia
  • Perjalanan ke Gunung Padang Cianjur (05.06.2010)
  • my geological sketches (Budi Brahmantyo)
  • kumincir.multiply.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun