Mohon tunggu...
Alvan Lazuardie Alkhaf
Alvan Lazuardie Alkhaf Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Mahasiswa Biasa, dan Pemimpi Besar

Mahasiswa biasa yang berkeinginan besar menjadi wartawan dan penulis karya sastra handal. Berkeinginan agar novel karya saya bisa difilmkan (insya Allah kalau ada yang mau melirik).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Arena Ini

8 Juni 2020   16:10 Diperbarui: 8 Juni 2020   16:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

: untuk pejuang bola sejati di IFFC 2019

Di dalam arena ini, ku buktikan baktiku pada negara tercinta demi sekeping medali guna jadi modal besar menuju pentas dunia.

Di dalam arena ini, orang ‘kan tertuju padaku dengan aksi dan semangat yang tiada pernah padam. Karena aku menyadari merekalah sumber inspirasiku ‘tuk tidak berkata menyerah.

Di dalam arena ini, dunia 'kan melihat Indonesia yang kaya dengan keberagaman tanpa peduli agama dan sukunya. Semua berkompetisi tanpa risau karena aku dan mereka punya tujuan yang sama: menjadi pejuang bola sejati.

Dan di dalam arena ini, aku mengucap terima kasih pada Tuhan yang Maha Agung dengan segala kekuatannya untuk membimbing hambanya menghadapi kompetisi ini dengan begitu luar biasa.

Jadi, di dalam arena ini, Indonesia mampu bersaing dengan negara adikuasa yang sukses dalam bola gaya bebas. Sungguh kiranya usaha ini sukses dengan kerja keras, usaha, dedikasi, perjuangan, dan semangat tiada padam tanpa melihat kurang lebihnya orang tapi aku mampu membuktikannya dengan jerih payah berlatih berbulan-bulan sehingga mengorbankan banyak waktu demi bisa meraih apa yang aku mau.

Akhirnya, di dalam arena ini, pertelingkahan dan perselisihan tiada terjadi selama aku mengikutinya. Yang ada hanyalah kegembiraan, persaingan sehat, dan solidaritas tinggi, sehingga aku bisa menjadi lebih kuat dalam menghadapi kerasnya hidup yang tiada tahu akan berubah menjadi satu hal merugikanku.

Terima kasih sekali lagi, Tuhan. Karena engkau, aku berhasil mendapat apa yang dicita-citakan dan diharapkan. Tuhan, semoga usahaku selama ini berbuah hasil yang memuaskanku dan aku patut berbangga hati membawa Indonesia ke pentas dunia!

(Van, September 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun