*disarikan dari twit pada (kalo ndak salah) tahun 2012 lalu
Â
Salah satu alasan kenapa saya milih nickname "kudaliar" adalah saya paling malas diikat ama urusan yang gak prinsip. Misalnya labelisasi turis, backpacker, dst
Turis, backpacker, traveler, pelancong, peneliti atau apapunlah itu kan hanya label doang. Untuk pemanis cerita. Intinya kan berjalan ke suatu tempat dan menikmati perjalanan tersebut.
yang membedakan hanyalah niat, tujuan, tools, sarana dan modal. Lucunya ada yang sampe debat kusir urusan ginian.
Kadang suka ketawa sendiri liat perang backpacker vs koper atau turis vs traveler. Semuanya sah-sah saja kan?
Atau kemarin juga ada yang ributin traveler vs peneliti. Traveler gak ada kewajiban untuk urusan kemiskinan di lokasi, itu urusan peneliti. Dangkal!
Manusia itu dinamis. Hari ini bisa gaya a, bsk gaya b. Jadi gak usah terjebak pada labelisasi sampai twitwar segala.
Mau backpacker, turis, koper, traveler dll hanya beda kemasan doang. Substansinya adalah melakukan perjalanan ke tempat lain.
Sekali lagi, jugan terjebak pada perdebatan hal yang gak substansi. Nikmati gaya masing, hargai gaya yang lain. Semuanya gak ada yang dosa kan?
kemarin ada yang share Tentang traveler yang bertanggung jawab ama yang gak. Tentang traveler vs peneliti.