Promise me only one thing would you? Just don't ever make me promises, promises. (Incubus - Promises Promises) Untuk penggemar tulen Incubus, Selasa malam (26/7) tadi dunia pasti serasa pecah. Lantunan nada Brandon Boyd (vokal) dipandu Mike Einziger (guitar), Ben Kenney (bass), Jose Pasillas (drum), DJ Chris Kilmore (keyboard/turntable) memang hebat. Seisi Istora Senayan menjadi ajang koor bersama tadi malam. Bagi saya, koor untuk band sekelas Incubus itu biasa. Namun, susunan lagunya yang sangat luar biasa. Nomor-nomor langka macam "Love Hurts", "Look Alive", "Rogues" dan yang baru seperti "Isadore" juga muncul (saya melihatnya di livetweet @Incunesia). Ini jelas menunjukkan bahwa band asal Calabasas, California ini tahu benar kalau Indonesia itu sarangnya die-hard fans mereka. Saya bersama beberapa gigmates melewatkan band pembuka. Tiga band yang terpilih dari semacam kontes disaring menjadi hanya satu. Kabarnya penyaringan tersebut dilakukan oleh manajemen Incubus sendiri. Jempol! (Terlepas dari penampilan mereka yang medioker menurut teman saya). Memang tidak ada yang sangat wah selain susunan lagu. Aksi panggung biasa saja, sistem suara dan pencahayaan pun demikian. Tapi kesederhanaan itu terbukti berbahaya, terutama untuk suara: Bahana koor sekitar 3.000 pita suara terbukti membuat KO speaker-speaker yang tersusun megah untuk Mr. Boyd. Kala satu bait dalam "Love Hurts", Brandon mengikhlaskan semua penonton melepaskan enerjinya. Kami pun bernyanyi. Pecah! Komunikasi dengan penonton juga biasa saja. Namun demikian, si band "Ereup-ereup" dalam bahasa Sunda ini terlihat sangat rendah hati dan menyapa penonton dengan jujur. Beda dengan err... tipe-tipe gombal seperti 30 Seconds To Mars dan Good Charlotte kemarin di JRL misalnya? Beberapa nomor dari album baru dimainkan dengan indah. Nomor paling panjang dari album terakhir "If Not Now, When?", yang berjudul "In The Company of Wolves" juga dimainkan. Luar biasa progresif. Saya rasa, mereka memilih menjadi lebih dewasa. Saya menghormati pilihan itu. Penyesalan tinggal satu. Lagu "The Original" tidak dimainkan. Entah kenapa saya suka sekali lagu itu, dan lagu lamanya "Echo", tentunya. Tapi malam itu indah sekali. Sederhana. Dan Indah. Kabarnya, mereka "berjanji dan berjanji" akan datang lagi ke Indonesia. Ah, kami tahu. Kami memang penonton yang hebat!***** Susunan lagu: Megalomaniac Wish You Were Here Consequence Pardon Me Anna Molly Love Hurts Circles Look Alive Promises, Promises The Warmth Drive Rogues Isadore Glass Talk Shows on Mute Adolescents A Crow Left of The Murder In the Company of Wolves Nice to Know You
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H