Mohon tunggu...
Nafas Kebenaran
Nafas Kebenaran Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hoby baca berita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jika Dilaksanakan: Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika lah yang Akan Menyatukan Indonesia

29 September 2023   15:29 Diperbarui: 29 September 2023   18:24 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

fanatisme terhadap negara bendera suku bangsa agama sekte kitab suci(muslim dan non muslim)tafsir(muslim dan non muslim)partai golongan..junjungan..pemimpin..raja....ulama nabi rasul...kyai ustad...akan memecah belah umat dan persatuan
tetapi fanatisme kepada Tuhan Raja dan Hakim yang tunggal
yang bukan buatan manusia.....
yang menjadikan pergantian pagi dan malam...
hujan dan musim musim.....
manusia hewan tumbuhan yang beraneka ragam beserta makanan dan minuman yang dirancang bagi mereka...mempersatukan...memper erat persatuan dan kesatuan.......umat pemimpin dan rakyat

Wahai ustad kyai habib biksu pendeta pastor gus pemilik pondok..anggota nu sufi wahabi sunni syiah hti isis al zaitun....katolik protestan hindu budha Islam.....partai PKB PPP Golkar Nasdem PKS PDIP
jangan jadi pemecah belah NKRI....
bersatulah karena Tuhan Yang maha esa
dan bhineka tunggal ika

Wahai ustad kyai habib biksu pendeta pastor gus pemilik pondok..anggota nu sufi wahabi sunni syiah hti isis al zaitun....katolik protestan hindu budha Islam.....
kenapa kalian bertengkar rebutan umat dan jemaat mengejar laba dan saling teradu domba dan gampang di adu domba... aku bukan umatmu....
aku ditakdirkan Tuhan jadi warga negara indonesia
aku milik Tuhan yang maha esa..
aku umat milik Tuhan yang maha esa....
Tuhan yang tunggal...
yang menjadikan....
yang menjadikan pagi dan malam...
hujan dan musim musim
yang ciptakan manusia laki laki dan prempuan
dan manusia hewan tumbuhan yang beraneka ragam beserta makanan dan minumannya

kembalilah mengesakan Tuhan.
dan jangan bertengkar karena perbedaan.....
berbeda beda tapi tetap satu Indonesia....
jangan buat gaduh di indonesia.....

banyak isu isu yang mengguncang dan memecah belah indonesia....

jika isu ini diperparah dan dipertajam... indonesia bisa hancur....

isu pertengkaran pencalonan 3 calon presiden...
isu pertengkaran NU dengan NU
suara NU terbelah jadi 2
NU ada yang pro pemerintah dan anti pemerintah
isu pertengkaran NU dengan Wahabi HTI dan Khilafah....
isu pertengkaran Sunni dengan Syiah...
isu pertengkaran NU dengan Muhammadiyah
isu pertengkaran kadrun cina asing dan aseng....dengan pribumi....
isu pertengkaran pendukung panji gumilang dan umat islam radikal
isu pertengkaran Islam dengan Minoritas...dan non muslim...spt kristen
isu pertengkaran pendirian rumah ibadat non muslim....
solusi saya berdamailah katakan Tuhan itu satu.....
menjadikan pagi dan malam hujan dan musim musim...
gak usah terbelah belah dalam banyak agama dan kelompok dan golongan dan partai....
kita satu Indonesia...Bhineka Tunggal Ika.....
berbeda beda tetap satu indonesia..yang adalah..sama sama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa....walau beda beda agama agama sekte sekte suku bangsa bahasa...

bersatu dalam pancasila

karena jika pertengkaran itu dimanfaatkan musuh negara sangat gawat sekali....
kita ini bangsa indonesia dan warga negara indonesia di adu domba dengan isu....agama dgn agama sekte dengan sekte...suku dengan suku bangsa dengan bangsa.... dan pendamainya yang tersisa hanya Pancasila dan bhineka tunggal ika....agama agama sekte sekte kitab suci...malah jadi tunggangan jika dipegang orang gak tepat .......Kita ini umat Tuhan yang maha esa......yang menjadikan langit dan bumi...pagi dan malam hujan dan musim musim....kita berbeda agama sekte suku bangsa tetap satu indonesia.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun