Baru baru ini telah terjadi permasalahan Internasional yang membawa salah satu instansi di dalam negeri Indonesia. Isu tersebut sudah bereda di berbagai plosok negeri dan yang menjadi korban atas tuduhan isu tersebut adalah SMA Semesta Semarang.Â
Asal mula pertikaian ini adalah karena terjadinya kudeta gagal terhadap presiden Recep Erdogan yang akan dituduhkan oleh Fethullah Gulen dituduh. Namun mengapa SMA Semesta Semarang terancam ditutup? Hal tersebut dikarenakan SMA Semesta Semarang di bawah naungan  pemerintah Turki dan organisasi pasiad yang dibentuk Fethullah Gulen.
Namun hal tersebut di bantah oleh kepala sekolah SMA Semesta Semarang mohammad harris, menuturkan sekolahnya secara langsung tidak berada di bawah pemerintah Turki dan organisasi pasiad yang dibentuk Fethullah Gulen "memang pernah kerjasama dengan pasiad.Â
Tapi, berdasarkan peraturan pemerintah, sejak 1 november 2015 sudah tidak lagi kerjasama dengan pasiad, " kata harris saat dikonfirmasi, semarang, jawa tengah, jumat (29/7/2016). Untuk itu penutupan sma semarang terancam ditutup.
SMA Semesta Semarang Di Intervensi
Mohammad haris sebagai kepala sekolah SMA Semesta Semarang menolah untuk ditutup karena tidak memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen. Haris juga balik menuduh pemerintah Turki atas tuduhan yang di berikan pada SMA Semesta Semarang bahwa pemerintah Turki berusahsa untuk mengintervensi negara Indonesia. "ini sudah intervensi terhadap kita orang Indonesia. Maka kita akan sampaikan nota keberatan ke kedutaan Turki," ujar harris menegaskan.
SMA Semesta Semarang Tidak Bersalah
Ada banyak alasan dan bukti yang kuat bahwa SMA Semesta Semarang tidak bersalah dan tidak harus di tutup. Tindakan kudeta yang gagal yang telah dilakukan oleh Fethullah Gulen tidak ada sangkut pautnya dengan SMA Semesta nasional. Hal tersebut karna memang sudah tidak di bawah naungan organisasi pasiad yang dibentuk Fethullah Gulen.
Pemerintah Turki tuduh SMA Semesta Semarang terancam di tutup dengan alasan yang tidak masuk akan dan tidak jelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H