dalam alegori gua, Plato menjelaskan bahwa manusia seakan hidup dalam gua yang remang-remang dengan tubuh dibelenggu oleh rantai menghadap ke dinding gua. Sementara terdapat sebuah perapian yang menyala terang di belakangnya yang hanya terlihat bayangannya saja yang dipantulkan pada dinding gua. Akibatnya bayang-bayang perapian tadi dianggap sebagai api itu sendiri.(Paul Kleinman)
Idealisme memandang bahwa realitas sejati adalah alam idea, pengetahuan yang diterima melalui panca indera terkadang berada pada ketidakpastian karena alam nyata terjebak dalam rangka materi yang tidak lain adalah pantulan dari (it being) alam idea secara keseluruhan mencerminkan substansi. Dijelaskan pula, idea bersifat universal dan kekal, tidak mengenal perubahan dan gerak. Suatu idea dapat menunjukkan pada objek yang diwakilinya/ dicerminkannya ,tanpa mengenal ruang dan waktu.
misalnya saja, "kekucingan". Ketika kita melihat seonggok daging yang orang sebut kucing, kita tahu bahwa diantara kucing-kucing lainnya selalu ada pembeda , entah itu warna, wujud, bentuk, corak atau lain. Tetapi kita tidak bisa menyangkal bahwa mereka adalah kucing, seperti anggora , persia, singa, harimau, jaguar. Inilah yang disebut forma.
sementara sampai sini dulu, tanganku kesel. tunggu part 2nya
referensi : :
1. pengantar filsafat, K bertens ,
2. filsafat bagi siapapun, tim lsfdiscourse
3. Republik , Plato
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H