Menerima kekalahan dengan lapang dada, adalah sikap terpuji yang diperlihatkan Foke dihadapan Media, namun keputusan untuk mengambil sikap tersebut bukanlah tanpa pertimbangan. Sebelum melakukan jumpa pers, Foke juga sudah meminta pertimbangan dengan berbagai pihak yang ada dilingkungannya, namun banyak masukan yang kurang berkenan dihatinya.
Seperti yang diberitakan Tribunews.com, berdasarkan imformasi dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, "Saya sempat hitung berapa orang yang masuk ke ruang VIP. Tidak lebih dari 20 orang. Itu 30 menit sebelum jumpa pers. Suasana di ruang VIP memang agak tegang, karena orang-orang disitu dari berbagai latar belakang. Ada dari TNI, DPR, konsultan," ujar sumber Tribun yang mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan, Jumat (21/9/2012).
Sumber tersebut mengatakan Foke sempat bertanya kepada para tim suksesnya, apakah ada saran sebelum ia berbicara pada media menanggapi kekalahan dari Jokowi-Ahok.
"Waktu itu semuanya memberikan masukan. Kalau saya sendiri sih, melihat dari sisi media saja. Saya bilang, saya nggak mau bapak marah-marah," kata sumber tersebut.
Masukan dari tim sukses lain, lanjutnya, ada yang menyarankan tidak menerima hasil pemilukada dan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), atau menerima dengan legowo hasil pemilukada.
Menurutnya hal yang mengejutkan adalah saat Foke menyatakan menerima secara legowo hasil pemilukada DKI tanpa ingin menggugat ke MK.
Dari keterangan diatas, jelas Foke sudah menentukan sikap, dia tidak ingin lagi dipusingkan oleh persoalan Pilkada DKI, dan tidak ingin memenuhi saran untuk menggugat hasil Pikada DKI, dan menjadikannya berlarut-larut dalam persoalan tersebut. Dengan menerima secara legowo hasil Pilkada DKI, maka dia merasa lebih lega.
Apakah selama proses Pilkada DKI berlangsung Foke banyak menerima tekanan, sehingga setelah hasil Pilkada DKI semuanya jelas dia malah lebih lega meskipun kalah. Sangat mungkin Foke sudah banyak menyadari kalau selama ini dia sebetulnya tidaklah didukung sepenuh hati oleh partai-partai besar, sehingga tergurat kekecewaan diwajah Foke. Memindahkan perabotan rumahnya dari rumah Dinas pun terasa sangat tergesa-gesa, padahal seharusnya baru bulan Oktober akhir masa jabatannya. Tapi apa pun itu sikap Foke menerima dengan lapang dada tersebut perlu diapresiasi, sehingga dapat meredam emosi pendukungnya untuk melakukan hal-hal yang tidak diharapkan.
Sumber tulisan : Tribunews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H