Mohon tunggu...
Ridwan SE Ak
Ridwan SE Ak Mohon Tunggu... Supir - Sopir - Melayani warga hingga mencapai tujuannya dengan nyaman aman dan selamat, tidak ugal-ugalan

Seorang pejuang Melayani warga sepenuh jiwa Mengantar warga hingga capai tujuan dengan nyaman aman Melayani warga mencapai Kesejahteraannya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PDIP Contoh Buruk Demokrasi?

14 November 2023   10:18 Diperbarui: 14 November 2023   12:12 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai hal yang telah dilakukan Jokowi, Presiden RI selama 9 tahun yang merupakan kader partai PDIP sepertinya tidak menjadi sebuah kebanggaan dari Prestasi institusi ini. Padahal tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi sangat tinggi.

Dalam berbagai kesempatan, kenegarawanan seorang Jokowi nampak tidak dihargai. Terutama sekali setelah jelas Jokowi dan keluarga memberikan sinyal hengkang dari Partai Moncong Putih tersebut. Belum usai kepemimpinan Jokowi yang masih setahun lagi, serangan bertubi-tubi langsung diarahkan. 

Bak pepatah kemarau setahun dihapus hujan sehari. Sikurus, petugas partai, gak ada apa2 nya dia, Mahkamah Keluarga hingga berbagai tudingan negatif yang belum tentu lahir  dari keinginan Jokowi sendiri langsung disemburkan. 

Dok. Pri. Cerdaskan Gen-Z
Dok. Pri. Cerdaskan Gen-Z

Nampaklah sesungguhnya kualitas partai ini. Kalau memang ingin dilestarikan budaya Su'udzon, bisa saja saya beranggapan bahwa Jokowi merasa berdosa dengan lingkaran PDIP yang menjadi bebannya. Kasus Juliari Batubara, Harun Masikhu jelas menjadi beban. Belum lagi Firli Bahuri yang orang dekat Elite PDIP. 

Rendahnya kualitas Hasto dan Ganjar  nampak jelas dari sikapnya yang langsung menjelekkan Presiden bangsa Indonesia. Sungguh buruk contoh yang diberikan mereka dalam berdemokrasi. 

Berilah pembelajaran demokrasi yang bermartabat dan beradab. Biarkan kasus UNCLE USMAN ditangani oleh MK. Adu gagasan dan Ide... bukan adu urat... setelah anda (kalau terpilih ya) baru minta DPR yang anggotanya mayoritas tak berkualitas itu untuk perbaiki Undang Undang yang berkaitan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun