Berbicara tentang bangka belitung memang selalu menarik, karena kita akan menemukan berbagai macam budaya dan keindahan alam, tapi tahukah anda sekarang pulau bangka sudah hancur lebur oleh tambang timah masyarakat, bahkan tidak jarang orang asingpun ikut menambang timah di pulau bangka
yang menjadi pertanyaan, kemanakah peran pemerintah yang seakan-akan membiarkan alam bangka hancur lebur di hajar tambang timah inkonvensional atau yang lebih di kenal dengan TI
kehancuran ini semakin terasa dari hari-kehari, bahkan penulis sebagai seorang anak dari pulau bangka merasa sangat kasihan dengan pulau bangka, pulau yang dulunya indah, sejuk dan dingin sekali udaranya kini telah berubah menjadi panas dan penuh dengan pencemaran lingkungan, air sungai kini menjadi keruh dan tanah tidak layak lagi untuk di tanami
bahkan yang lebih parahnya lagi, kini masyarakat yang ada di pulau bangka, khusunya bangka tengah selalu mengandalkan timah untuk kehidupannya, menurut penulis harus ada edukasi dalam hal ini agar alam tidak semakin hancur lebur
di bangka khususnya di air lambar, sarangikan, merapin dan beberapa daerah lainnya telah hancur lebur seperti kotoran sapi, hutan yang dulunya hijau kini telah menjadi tanah gundukan yang ancok berancok
untuk bupati bangka atau bapak gubernur, saya minta dengan hormat untuk mengendalikan eksploitasi alam ini yang di lakukan secara besar-besaran, setidaknya ada penurunan intensitas mengingat alam sudah sangat hancur
bahkan yang lebih mengerikannya lagi, masyakarat bangka sekarang sudah memilih untuk menjadikan kebunnya sebagai tambang timah, padahal kebun tersebut seharusnya bisa saja bermanfaat untuk anak cucu mereka nanti
pulau bangka sebenarnya masih termasuk ke dalam hutan lindung, tapi entah mengapa sampai sekarang aktivitas penambangan masih di lakukan dengan bebas, oleh karena itulah penulis sangat menentang tambang inkonvensional ini, dan bagi yang setuju silakan bagikan artikel ini
teruntuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat saya minta tolong untuk melakukan penutupun permanen untuk tambang timah ini, karena dampaknya sangat besar, alam terus di keruk dan di jadikan budak manusia, padahal suatu saat nanti bisa saja ada bencana yang timbul, bahkan sekarangpun udara di pulau bangka sudah begitu panas, bahkan hampir seperti kota jakarta dan jogja
jikapun ingin melakukan razia terhadap tambang liar ada baiknya tidak setengah-setengah, dan jangan main-main, lakukanlah razia selama mungkin, ya minimal 1 atau 2 tahun agar penambang timah dapat berganti profesi
jangan hanya melakukan razia tambang timah selama 1 atau 2 minggu saja karena itu tidak ada artinya, masyarakat akan kembali dan menambang timah lagi