Telah digelar pengajian umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional dengan mendatangkan Tabligh Akbar KH. M Abdurrahman Al Kautsar atau yang akrab dipanggil Gus Kautsar yang berlokasi di lapangan SDN Balerejo 1, Desa Balerejo, Kec. Wlingi, Kab. Blitar pada Rabu (1/11/2023).
Pemilihan tempat di SDN Balerejo 1 dirasa paling memupuni dan layak dengan luas lapangan yang cukup besar untuk jamaah pengajian.
Acara ini dimulai tepat pada pukul 19.00 WIB dan diawali dengan lantunan lagu sholawat yang dibawakan oleh grup hadroh dan diiringi oleh dua penari sufi. Dilanjutkan acara puncak yaitu pengajian yang dibawakan oleh Gus Kautsar dengan tema tentang menghargai satu sama lain. Selain bertaushiah, beliau juga sesekali menyisipkan candaan dalam ceramahnya, sehingga membuat para jamaah terhibur pada malam itu.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, Kepala Desa sekecamatan Wlingi, PCNU Kabupaten Blitar, Ranting sekecamatan Wlingi, MWC NU Kecamatan Wlingi, Banser, Pemuda Hindu, Pemuda Kristen, dan Karang Taruna desa Balerejo
Ketua Pelaksana Pengajian, Setyoko menyampaikan rasa syukurnya bahwa ada lebih dari 3.000 jamaah yang menghadiri pengajian ini.
"Alhamdulillah saya secara pribadi sangat puas. Dengan persiapan yang begitu singkat, dengan hasil yang seperti itu saya yakin membawa kepuasan tersendiri untuk saya dan teman-teman panitia," ujar Setyoko.
"Ini kali pertama Desa Balerejo mengadakan pengajian akbar dengan mengundang Tabligh Akbar tingkat Nasional, namun setelah ini kita masih ingin mencoba mengundang Gus Iqdham untuk mengisi taushiah di desa kami," imbuh Setyoko.
Di samping itu, pengajian akbar ini menuai pro dan kontra. Bagaimana tidak, tokoh masyarakat sedikit kecewa dengan waktu taushiah yang cukup singkat karena bertabrakan dengan jadwal Gus Kautsar di Kediri.
Pengajian berakhir pada pukul 22.30 WIB yang ditutup dengan sholawat dan doa yang dipimpin oleh Gus Kautsar. Pengajian akbar ini berjalan dengan tertib dan aman.
"Semoga semangat toleransi warga desa Balerejo dapat menjadi contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam merawat persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan," ujar Tina, salah satu mahasiswa proyek desa Balerejo.