Mohon tunggu...
KSPI CITU
KSPI CITU Mohon Tunggu... -

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Bukan Sekedar Teriakan Perut yang Lapar

10 April 2013   09:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:26 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Buruh identik dengan sebuah definisi kaum tak terpelajar yang cenderung anarkis dalam menyelesaikan masalah. Selayang pandang itulah yang sering tergambar dalam berbagai media massa. Ribuan orang berkumpul, aksi dorong, bakar ban, hingga aksi teatrikal, nampaknya selalu menggoda pembaca dalam memilih berita. Apakah itu merupakan potret buruh yang sebenarnya? Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) menjawabnya dengan kata “TIDAK.” Sebagai salah satu motor Majelis Pekerja/ Buruh Indonesia (MPBI) yang turut menggagas aksi mogok nasional jutaan buruh/ pekerja pada 3 oktober 2012. KSPI selalu menggunakan berbagai refrensi dan hasil kajian sebagai landasan dalam perjuangan. Bukan hanya teriakan atas perut yang lapar, melainkan sebuah perjuangan penuh kesadaran atas berbagai pengetauan dan fakta yang ada. Kajian rutin mingguan, Fokus grup diskusi, hingga diskusi ringan selalu meramaikan sekretariat tiga lantai itu. Kamis, 11 April 2013 kembali akan digelar Diskusi Rutin Sosial Ekonomi Perburuhan. Dalam kesempatan yang akan datang itu turut mengundang Dani Setiawan (Koordinator Koalisi Anti Utang) & Roni Febrianto (Dept. Media KSPI) sebagai narasumber. Dalam kajian tersebut akan membahas mengenai “Advokasi dan Bedah APBN Pro Buruh.” Kajian bedah APBN tersebut merupakan bentuk kesadaran KSPI atas rumitnya negeri ini. Setiap tahun kita selalu mendengar defisit APBN yang mengakibatkan pencabutan subsidi BBM maupun TDL. Selain itu terhambatnya penerapan jaminan sosial pun tak terelakkan. Hal ini disebabkan atas keberatan pemerintah untuk menetapkan Penerima Bantuan Iuran (PBI.) Atas dalih minimnya anggaran APBN yang selalu defisit dilakukan pemangkasan bantuan iuran sebesar Rp. 22.000 menjadi Rp. 15.500. sedangkan bersama kita ketahui APBN indonesia Rp. 1.683 Triliun. Untuk itu perlu kita perdalam mengenai postur APBN dan keberpihakannya kepada Rakyat. Lalu bagaimakah dengan anda? Apakah anda merupakan bagian dari masyarakat yang tercerahkan? Mari bersama kita berfikir, berkonsolidasi, dan bertindak. Karena Tuhan tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu berusaha merubahnya…!!! Dapat dibaca di, http://kspi.or.id/blog/kspi-dan-pembangunan-budaya-baru-buruh-indonesia/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun