Pada hari Senin, 2 September 2024, Kelompok Sarjana Mengabdi Tematik (KSM) 45 dari Universitas Islam Malang (UNISMA) mengadakan pelatihan merajut di Balai Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berlangsung selama empat jam dan dihadiri oleh lebih dari 30 ibu-ibu anggota Dasawisma yang sangat antusias untuk mempelajari keterampilan baru yang berpotensi meningkatkan ekonomi keluarga mereka.
Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Pelatihan merajut ini bertujuan untuk memberikan ibu-ibu di Desa Pandanajeng keterampilan praktis yang dapat mereka manfaatkan untuk membuat produk rajutan yang dapat dijual. Dengan memanfaatkan keterampilan ini, diharapkan mereka dapat menambah pendapatan keluarga melalui usaha rumahan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antarwarga, meningkatkan kreativitas, dan memberdayakan masyarakat desa dengan memberikan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Acara pelatihan dimulai dengan sambutan hangat dari Ibu Masruroh, Ibu Kepala Desa Pandanajeng, yang mengungkapkan rasa terima kasih atas inisiatif tim KSMT UNISMA. "Kami sangat berterima kasih kepada KSMT UNISMA yang telah mengadakan pelatihan ini. Ini adalah kesempatan berharga bagi ibu-ibu di desa kami untuk belajar keterampilan baru yang dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga. Kami berharap pelatihan ini dapat memberi manfaat yang besar dan mendorong ibu-ibu untuk memulai usaha rajutan di rumah," ujar Ibu Masruroh.
Novi, Ketua KSMT 45, turut memberikan sambutan dan menjelaskan tujuan dari pelatihan ini. "Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan masyarakat Desa Pandanajeng. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali ibu-ibu dengan keterampilan merajut yang tidak hanya berguna secara pribadi tetapi juga dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Kami berharap ibu-ibu bisa memanfaatkan ilmu ini untuk meningkatkan perekonomian keluarga," kata Novi.
Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan dimulai dengan pemaparan dari Nisa, pemateri utama, mengenai teknik dasar merajut. Nisa menjelaskan cara memegang jarum rajut, membuat simpul awal, dan membuat pola rajutan sederhana. Dengan pendekatan yang sistematis dan demonstrasi langsung, Nisa memastikan bahwa semua peserta dapat mengikuti setiap langkah dengan baik.
"Merajut memerlukan ketelitian dan kesabaran. Namun, dengan latihan yang konsisten, Ibu-ibu akan semakin mahir dan dapat membuat berbagai produk rajutan yang menarik. Mulailah dari yang sederhana, dan secara bertahap coba pola yang lebih rumit," ujar Nisa, sambil menunjukkan teknik-teknik dasar melalui visual dan demonstrasi.
Para peserta sangat antusias dan aktif mengikuti instruksi. Ibu Retno, salah satu peserta, merasa sangat bersemangat. "Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Ini adalah kesempatan bagus untuk belajar sesuatu yang baru. Meskipun awalnya terasa sulit, tetapi dengan bimbingan Nisa dan tim, saya mulai merasa lebih percaya diri," katanya dengan penuh semangat.